Kades Bantar Dituding Terlibat Investasi Bodong, Warga Tuntut Kades Mundur

Kades Bantar Dituding Terlibat Investasi Bodong, Warga Tuntut Kades Mundur

Ratusan masyarakat saat berunjuk rasa di depan Kantor Desa Bantar, untuk menyampaikan aspirasi terkait investasi yang diduga bodong.-Sanny Ariyanto untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ratusan Warga Desa Bantar, Kecamatan Wanareja melakukan unjuk rasa di depan kantor Desa setempat, menuntut agar Kades desa mundur dari jabatan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Rabu (23/4).

Langkah tersebut mereka ambil, buntut dari Kepala Desa Bantar ZA mengikuti investasi yang diduga bodong, serta mempengaruhi warga untuk turut serta dalam investasi tersebut. 

Dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, Camat Wanareja, Irwan Arianto membenarkan adanya aksi massa di desa Bantar yang dimotori oleh Lembaga anti korupsi yang bermarkas di Wanareja. 

"Kemarin ada aksi masa, terkait investasi yang diduga bodong, masa menuding Kepala Desa yang menjadi motor sehingga warga tergiur untuk mengikuti investasi tersebut," katanya, Kamis (24/4).

BACA JUGA:Cilacap Genjot Investasi Rp 1,6 Triliun, Targetkan Serap Tenaga Kerja Lokal

BACA JUGA:Banjarnegara Fokus Jaga Keamanan Usaha dan Percepatan Investasi

Dalam aksi tersebut, massa menuntut agar uang yang sudah masuk agar dikembalikan. Jika tidak, massa meminta Kades yang bersangkutan untuk mengundurkan diri. 

"Setelah aksi massa kemarin dilanjutkan dengan mediasi dari perwakilan pengunjuk rasa dengan Kepala Desa, disitu dijelaskan bahwa Kepala Desa juga menjadi korban dari investasi menggunkan aplikasi tertentu dan sepertinya masyarakat juga sudah memahami kondisi sebenarnya," jelas Irwan. 

Menurut Irwan, dengan kondisi saat ini, jika pihak Kepala Desa dengan masyarakat yang menuntut dapat diselesaikan dengan langkah-langkah tertentu atau kekeluargaan, maka Pemkab tidak akan mengambil tindakan. 

"Harapan kami bisa diselesaikan ditingkat Desa serta kondusif sehingga Pemkab tidak perlu untuk mengambil langkah," pungkas Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: