Ancaman di Kemranjen Banjir Masih Mengintai

Ancaman di Kemranjen Banjir Masih Mengintai

Warga Khawatir Tanggul Jebol Lagi KEMRANJEN- Bencana banjir yang melanda Desa Kecila Kecamatan Kemranjen pada bulan April lalu meninggalkan sampah pohon bambu dan tersangkut di bawah Jembatan Kali Petarangan. Ancaman Banjir Masih Mengintai Kondisi ini membuat aliran air sungai kurang lancar, terlebih saat turun hujan deras. Kepala Desa Kecila, Edi Priyatno mengatakan, ranting dan akar bambu besar sulit diambil dari sungai. Sebab, ukurannya terlalu besar dan jumlahnya yang banyak dan menumpuk. "Sebagian sudah diambili oleh warga untuk kayu bakar, tapi masih ada sisanya. Sulit diambil," ujarnya. Dia mengakui, saat turun hujan deras, Desa Kecila masih dihantui bajir. Sebab tanggul yang jebol bulan lalu itu diperbaiki sementara menggunakan karung yang berisi tanah. "Masih pakai tanggul karung. Kalau hujan deras, tidur kurang nyenyak karena takut banjir," ujarnya. Camat Kemranjen, Widyo Satmoko BA mengatakan, Desa Kecila memang merupakan salah satu desa yang rawan banjir. Selain Desa Kecila, ada lima desa lain di Kecamatan Kemranjen yang juga rawan banjir saat musim hujan. Lima desa tersebut yaitu Desa Kebarongan, Desa Grujugan, Desa Sirau, Desa Sibrama, dan Desa Nusamangir. "Sungai Tipar dan Sungai Gatel dalam tahap normalisasi, mudah-mudahan bisa mengurangi dampak banjir di Kecamatan Kemranjen," imbuhnya. (Wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: