Tanah Longsor Timpa Dua Rumah

Tanah Longsor Timpa Dua Rumah

Tanggul Sungai Kalireja Jebol BANYUMAS- Bencana tanah longsor di Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen, Jumat (29/4) dini hari menimpa dua rumah milik warga. Puluhan pohon milik warga tumbang, serta jaringan listrik untuk satu RT ikut terputus. foto aCamat Kemranjen, Widyo Satmoko mengatakan, dua rumah warga tertimpa tanah longsor dan longsoran tanah tersebut sudah menyentuh dinding rumah. "Tanah longsor tersebut sudah sampai dinding rumah warga, hari ini (kemarin, red) masih dibersihkan," jelasnya. Korban longsor, Suparyo mengatakan, tebing setinggi 20 meter di belakang rumahnya longsor sekitar pukul 00.30. Dua batu besar menghantam tembok kamar dan ruang tengah hingga jebol. Dia dan keluarga kemudian bergegas menyelamatkan diri ke rumah orang tuanya yang masih bertetangga. Suparyo belum bisa memperkirakan berapa kerugian yang dia alami. Dia mengakui masih dihantui rasa trauama dan takut terjadi longsor susulan. "Semoga tidak ada longsor lagi," harapnya. Kepala Desa Karangsalam, Sudarso mengatakan, longsoran tanah kurang lebih sekitar 200 meter kali 50 meter di grumbul Kali Jambe menutup jalan desa. "Tanah yang longsor milik tiga warga. Pohon yang tumbang antara lain pohon kelapa, alba, dan cengkeh," ungkapnya. Darso belum bisa memperkirakan jumlah kerugian yang dialami warga. "Kerugiannya belum bisa dipastikan. Sejauh ini kami bersama babinsa, pemerintah kecamatan, warga dan beberapa pihak lain masih kerja bakti untuk membersihkan tanah yang ada dijalan," paparnya. Menurut Sudarso, Desa Karangsalam termasuk desa yang rawan terjadi tanah longsor, terutama di dusun Kali Jambe. Sebab, Desa Karangsalam berada di perbukitan. "Selama musim hujan ini, baru kali ini terjadi tanah longsor," imbuhnya. Di Sumpiuh, tanggul Sungai Kalireja  Jumat (29/4) dini hari jebol dan membuat sekitar 20 rumah yang berada di Desa Karanggedang RT 1 RW 1 dan RT 2 RW 1 Kecamatan Sumpiuh tergenang air setinggi kurang lebih setengah meter. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Erry Cahyono mengatakan jebolnya tanggul Sungai Kalireja terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. "Alhamdulillah sudah tertangani dan banjir sudah mulai surut. Kita telah menurunkan 20 orang relawan ke lokasi untuk membuat tanggul sementara dengan karung agar luapan air tidak kembali masuk ke pemukiman saat hujan turun. Selain itu mereka juga membawa logistik seperti mie instan, teh dan kopi," jelasnya. Dia mengatakan, dalam  banjir ini tidak ada korban jiwa.  "Hanya tergenang kurang lebih 50 sentimeter. Cakupannya juga tidak terlalu luas hanya sekitar 20 rumah. Mudah-mudhan penanganannya sudah dapat selesai dalam waktu 2 hari kedepan," kata dia. Dia menjelaskan, kendala relawan di lapangan lebih pada kondisi cuaca yang cenderung tak menentu hingga saat ini. "Dengan masih terus turunnya hujan tentu sedikit menghambat penanganan terhadap tanggul yang jebol. Tetapi saya optimis dengan kerjasama yang baik antar relawan semua cepat teratasi. Mengenai jumlah kerugian materi, kita belum mengetahui secara pasti. Saat ini masih terus dilakukan pendataan," jelasnya. (wah/yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: