Siswa SMAN Bawang Banjarnegara Meninggal Tertimpa Tembok Sekolah Roboh saat Melompat Pagar

Siswa SMAN Bawang Banjarnegara Meninggal Tertimpa Tembok Sekolah Roboh saat Melompat Pagar

Lokasi tembok sekolah yang roboh menimpa siswa SMAN bawang.-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Seorang siswa kelas 12 SMAN Bawang BANJARNEGARA, berinisial AM, meninggal tertimpa tembok sekolah yang roboh pada Rabu pagi (16/10/2024).

Insiden ini terjadi saat AM bersama dua temannya berusaha melompati pagar sekolah bagian belakang, untuk keluar dari lingkungan sekolah.

Menurut Wakil Kepala SMAN Bawang, Sapto Suwarno, kejadian tragis itu bermula ketika ketiga siswa melompati tembok.

Dua siswa berhasil melompat dengan selamat, tetapi saat AM, siswa terakhir, mencoba melompat, tembok yang sudah tua tersebut runtuh menimpa dirinya.

BACA JUGA:14 Remaja Pelaku Balap Liar dan Pembawa Sajam Jalani Pembinaan di Polres Banjarnegara

BACA JUGA:Polisi Blusukan ke Sekolah untuk Cegah Kenakalan Remaja di Banjarnegara

"Saat siswa pertama dan kedua melompat, tembok masih berdiri. Namun, ketika siswa ketiga yakni korban melompat, tembok langsung roboh," ungkap Sapto di lokasi kejadian.

Akibat kejadian tersebut, AM meninggal di tempat akibat tertimpa reruntuhan. Sementara salah satu siswa lainnya mengalami luka di bagian kepala, dan satu siswa selamat tanpa cedera. 

"Tembok tersebut adalah bangunan tua dari zaman SPG tahun 1988, dan tidak memiliki penguat besi di dalamnya. Kemungkinan besar tembok roboh karena tekanan dari kaki siswa saat mereka melompat," jelas Sapto.

Korban yang terluka telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara, dan diperbolehkan pulang setelah menjalani rawat jalan. Sedangkan jenazah AM telah diserahkan kepada pihak keluarga.

BACA JUGA:Meski Sudah Hujan, Banjarnegara Masih Distribusikan Bantuan Air Bersih

BACA JUGA:KPU Banjarnegara Tetapkan DPT Pilkada Serentak 2024 Sebanyak 795.970 Pemilih

Sapto menambahkan, saat kejadian sekolah sedang melakukan persiapan untuk acara Gelar Karya yang akan berlangsung pada Kamis (17/10).

Ia juga menyebutkan bahwa siswa sebenarnya diizinkan keluar melalui pintu depan dengan surat izin resmi, namun beberapa siswa memilih keluar melalui tembok belakang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: