Kini Terus Jual Aset, Denada dalam Pengobatan Leukimia Putrinya: Uang di ATM Tinggal 200 Ribu Bukan Cuma Sekal

Kini Terus Jual Aset, Denada dalam Pengobatan Leukimia Putrinya: Uang di ATM Tinggal 200 Ribu Bukan Cuma Sekal

Penyanyi Denada Tambunan terpaksa menjual sejumlah aset kesayangannya demi memenuhi segala kebutuhan pengobatan putrinya Aisha. Beberapa tahun belakangan ia dirawat di Singapura akibat kanker darah atau leukemia. Beberapa aset seperti properti, mobil, dan aset lain yang memungkinkan dijual diputuskan untuk dijual oleh Denada. Karena biaya pengobatan sang putri tak mungkin terhenti meski ia terkena dampak Covid-19 dan sempat cukup lama kehilangan pekerjaan. Sejumlah orang sempat mengomentari langkah Denada yang menjual sejumlah aset kesayangan di masa ekonomi sulit seperti sekarang. Mereka menyayangkan asetnya karena secara harga pasti turun. Terkait hal tersebut, Denada memberikan jawabannya. “Ada yang bilang kenapa tidak tunggu dulu sampai ekonomi membaik. Aku bilang, semua ibu yang ada di posisi saya, tanpa berkedip pasti akan melakukan hal yang sama,” kata Denada saat ditemui di bilangan BSD Tangerang Selatan Rabu (26/1). Dia mengaku ada aset yang sudah laku terjual dan ada yang masih sedang diupayakan untuk dijual. Dia rela melepas harta benda yang dimiliki demi memberikan dukungan penuh untuk kesembuhan Aisha. “Uang di ATM tinggal 200 ribu itu sebenarnya bukan cuma sekali ya. Kalau dibilang khawatir ya sempat ada kekhawatiran apalagi di sana kebutuhan besar, tapi dijalani saja. Saya rasa yang merasakan kesulitan bukan hanya saya di masa pandemi seperti sekarang,” tuturnya. Dalam kesempatan itu, Denada juga mengungkap bahwa semua rangkaian kemoterapi sudah tuntas dijalani oleh Aisha. Dokter kini sedang melakukan observasi demi memastikan kondisi dan reaksi tubuhnya pasca kemoterapi. https://radarbanyumas.co.id/jumlah-santunan-dari-jokowi-dan-megawati-ke-dorce-gamalama-bikin-wow-alhamdulillah-banget/ Menurut Denada, meskipun Aisha sudah dinyatakan sembuh dari kanker darah yang dideritanya, ia harus tetap melakukan pengecekan rutin guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Ada yang 15 tahun kena, di usia 30-an tahun tetap check up. Cuma dari tahun ke tahun waktu kontrolnya jadi semakin lama,” tutur Denada. (jawapos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: