Soal Video Syur Miripnya, Jessica Iskandar: Beda Banget Sama Aku, Kenapa Disangkutpautin

Soal Video Syur Miripnya, Jessica Iskandar: Beda Banget Sama Aku, Kenapa Disangkutpautin

Jessica Iskandar JESSICA Iskandar mengaku bingung mengapa dirinya dihubung-hubungkan dengan kasus video syur yang viral, dimana wajah si perempuan mirip dengannya. Jedar-sapaan akrabnya, mengaku bahwa pemeran di video yang muncul tak lama setelah video mirip Gisel itu sangat berbeda dengan wajahnya. “Siapa ini, beda banget sama aku, kenapa disangkutpautin. Apalagi aku lagi di Bali jauh dari hiburan dan gosip-gosip,” jelasnya di acara Kopi Viral TransTV, Jumat (4/12/2020). https://radarbanyumas.co.id/diperiksa-polisi-kasus-dugaan-video-hot-gisel-saya-kan-udah-pernah-ngelahirin-punya-anak-enggak-semulus-itu/ Oleh karena itu, Jedar mengaku serba salah saat mengeluarkan komentar. “Aku enggak merasa itu, aku bingung juga mau statement apa,” lanjutnya. “Mau marah enggak bisa marah, itu juga bukan aku,” tegasnya. Di kesempatan yang sama, Jedar memastikan hubungannya dengan mantan tunangannya Richard Kyle masih baik-baik saja. “Masih keep in touch. Tapi enggak kayak biasa,” ungkapnya dikutip dari pojoksatu.id. Sebelumnya, saudara Jedar, Erick Iskandar juga telah menegaskan bahwa video syur itu bukan adiknya. Dan kabar ini telah berpotensi menjadi kampanye hitam yang menghancurkan reputasi juga bisnis. “Kalian semua tahu enggak sih dampak dari black campaign? Itu sangat merugikan dan bisa menghancurkan orang atau satu badan usaha? Bahkan negara sekalipun bisa terpecah karena black campaign,” tulisnya via Insta Story-nya. Erick mengatakan seharusnya netizen bisa memilah apa yang ingin dilihat. “Saya rasa di zaman sekarang orang-orang sangat pintar dan bisa memilih sesuatu yang ingin dia lihat. Dia baca dan dia tonton. Tapi kalian pernah enggak berpikir kalau orang yang terkena black campaign tersebut merasa sedih, kecewa dan marah?,” timpalnya. Tak hanya Jedar, dia juga mengkhawatirkan keponakannya, yang tidak tahu apa-apa bakal ikut terdampak oleh kabar yang belum tentu benar. “Karena nama mereka disangkutpautkan dengan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan? Bagaimana tanggapan orang lain terhadap korban? Gimana tanggapan keluarganya? Dan anaknya yang enggak tahu apa-apa? Sedangkan kalian dengan tanpa sadar turut berpartisipasi dalam black campaign tersebut dengan membicarakannya, mention dan menyebarkan berita tersebut. Tolong renungkan,” pungkasnya. (nin/pojoksatu/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: