Banner v.2
Banner v.1

Tiga Atlet Disabilitas Banyumas Lolos PJPAP

Tiga Atlet Disabilitas Banyumas Lolos PJPAP

Tiga atlet disabilitas binaan NPCI Banyumas mengikuti seleksi PJPAP NPCI Jateng Mei lalu. -NPCI BANYUMAS UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Tiga atlet disabilitas asal Kabupaten Banyumas yang masih berstatus pelajar, lolos program Program Pembinaan Jangka Panjang Atlet Potensial (PJPAP) dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Tengah.

Ketiganya yakni Yusuf Maulana dan Najib Abdul Rohman dari cabang para atletik, serta Naufal Al Farizi dari cabang para bulutangkis.

"Tahapannya seleksi fisik dulu, seperti push up, sit up, lompat, lari, dan lain-lain. Kemudian dites lagi sesuai minat cabor masing-masing," kata Wakil Ketua NPCI Banyumas, Selamet Yulianto.

Mereka merupakan bagian dari sembilan pelajar disabilitas yang dikirim Banyumas ke tahap seleksi di bulan Mei lalu. Ketiganya kemudian mendapat surat pemanggilan resmi untuk mengikuti pelatda di Kota Surakarta.

BACA JUGA:Banjarnegara Raih Dua Emas di Popda Jateng 2025, Bertahan di Tradisi Prestasi Meski Minim Atlet Senior

Rencananya, para atlet akan diberangkatkan pada 1 Juli mendatang. Selama mengikuti pelatda, para atlet mendapatkan fasilitas penuh dari NPCI Jawa Tengah.

"Mereka tinggal di asrama, disediakan makan, sekolah tetap berjalan, bahkan mendapat insentif bulanan. Orang tua mereka juga sangat mendukung," lanjutnya.

Meski demikian, kelolosan ini bukan akhir perjuangan. Atlet tetap akan dinilai secara berkala. Jika selama proses pembinaan tak menunjukkan peningkatan, mereka bisa saja terdegradasi.

"Namun jika konsisten dan terus ada peningkatan, mereka akan terus dibina sampai lulus sekolah," tambahnya.

BACA JUGA:KONI Banjarnegara Percepat Kesiapan Atlet Jelang Kualifikasi Porprov 2026

Sebelum ketiga pelajar tersebut, Banyumas juga sudah memiliki atlet disabilitas binaan NPCI provinsi yakni Dede Saefudin dari cabang para renang.

Secara keseluruhan, saat ini NPCI Banyumas membina 35 atlet di tujuh cabang olahraga paralympic. Yakni para atletik, para renang, bulutangkis, goal ball, catur, boccia, dan tenis meja.

"Di daerah, pembinaan memang terbatas. Tidak semua bisa mengikuti pemusatan latihan. Karena itu, NPCI provinsi hadir memfasilitasi, termasuk menjembatani potensi atlet dari daerah," pungkasnya. (alw)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: