34 Perupa Ramaikan Pameran di Kolong Jembatan Jalan Bung Karno Purwokerto
Pengunjung menikmati karya-karya para seniman yang dipajang di Art Hey Exibition 2025 Taman TESDA Purwokerto, Minggu (8/6/2025).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sebanyak 34 perupa dari berbagai daerah akan memamerkan karya mereka dalam gelaran Art Hey Exhibition 2025 yang digelar pada Sabtu 7 hingga Senin 9 Juni 2025 di Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Purwokerto.
Pameran seni rupa tahunan ini kembali hadir dengan tajuk “Yuk!!” yang mengusung tema inklusivitas dalam dunia seni.
Direktur Art Hey, Budi Haryanto, mengatakan bahwa tema tahun ini mengajak masyarakat untuk melihat seni sebagai ruang yang terbuka dan ramah bagi siapa saja, termasuk komunitas marginal dan para penyintas.
“Kami meyakini dunia seni adalah ruang ekspresi yang bebas sekaligus inklusif. Seni memberi kemungkinan bagi individu atau komunitas untuk mengungkapkan suara dan gagasannya secara terbuka. Seni semestinya juga memberi ruang aman bagi para penyitas atau pegiat isu sosial untuk menyuarakan haknya,” ujar Budi, Minggu (8/6/2025).
BACA JUGA:Tampil di Pameran Kopi Dunia di Amerika Serikat, UMKM Kopi Binaan BRI Tembus Pasar Internasional
Budi menambahkan, selain menjadi ruang apresiasi, Art Hey juga berupaya membangun kesadaran sosial melalui seni. Sementara itu, kurator pameran, Dwi S Wibowo, menjelaskan bahwa tajuk “Yuk!!” dipilih sebagai bentuk ajakan kepada semua pihak agar turut serta dalam geliat kesenian yang inklusif.
Menurutnya, perkembangan seni saat ini tak bisa lagi dibatasi hanya pada bentuk-bentuk konvensional seperti patung atau lukisan semata.
“Yuk, seolah ingin mengajak untuk menyoroti proses kreatif pekerja seni di tengah masyarakat untuk menyambung simpul sosial yang selama ini terabaikan,” kata Dwi, yang kini menetap di Bali.
Pameran ini menampilkan 34 karya terpilih dari 103 karya yang masuk kurasi. Selain perupa individu, Art Hey juga berkolaborasi dengan sejumlah komunitas di Banyumas seperti Winih Karya yang menampilkan karya anak-anak berkebutuhan khusus, Hompimpaa yang menghadirkan karya anak-anak, Komunitas Fotografer Banyumas (KFB), dan Banjoemas History and Heritage Community (BHHC) yang menyuguhkan arsip dan foto-foto lawas Banyumas di masa lampau.
BACA JUGA:UMP Gelar Pameran Proyek Kepemimpinan PPG Prajabatan 2024
Disisilain, Naufal Arif, mahasiswa UGM yang sedang berlibur di Purwokerto dan menyempat berkunjung ke pameran, mengapresiasi hadirnya Art Hey tahun ini. Ia menilai pameran tersebut semakin berkembang dan membawa semangat lokal yang kuat.
“Tahun ini, Art Hey tampil lebih meriah dengan kolaborasi komunitas dan sekolah, menunjukkan perkembangan yang nyata. Rasanya seperti versi mini ArtJog di Jogja—penuh energi lokal dan semangat kebersamaan,” ungkap Naufal.
Senada, Ahmad, mahasiswa dari Unsoed, melihat ada peningkatan signifikan dalam penyelenggaraan Art Hey tahun ini. Menurutnya, kolaborasi antara Art Hey dengan komunitas seni lokal menjadi poin penting dalam membangun ekosistem seni di Banyumas.
“Kolaborasi yang dijalin antara Art Hey dengan komunitas yang ada di sekitar Banyumas jadi poin penting bagi pelaku kesenian yang ada di Banyumas. Mungkin biar mereka bisa saling kenal dan sharing terkait permasalahan maupun kondisi kesenian di Banyumas,” ucap Ahmad. (dms)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


