800 Driver Ojol Banyumas Raya Gelar Aksi Demo, Tuntut Kejelasan Regulasi
Agus Nurhadie, Sekda Banyumas menemui ratusan Driver Ojol yang berkumpul di depan Kantor Bupati Banyumas, Selasa (20/5/2025).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – 800 pengemudi ojek online (ojol) dari wilayah Banyumas Raya yang meliputi Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap, menggelar aksi demonstrasi di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025).
Aksi dimulai pukul 09.51 WIB dan diklaim sebagai momentum "Hari Kebangkitan Transportasi Online Indonesia".
Dalam aksinya, massa menyuarakan empat tuntutan utama yang berlaku secara nasional. Di antaranya, kenaikan tarif layanan untuk penumpang, regulasi jelas terkait pengantaran barang dan makanan, penetapan tarif bersih Angkutan Sewa Khusus (ASK), serta desakan agar pemerintah segera mengesahkan Undang-Undang Transportasi Online.
Selain tuntutan nasional, massa juga menyuarakan tiga poin tambahan, yakni penghapusan sistem beta, sistem slot, dan sistem hemat berbayar.
BACA JUGA:5 Motor Matic Terbaik untuk Ngojol di Tahun 2024
Penanggung jawab aksi, Arbi Rusmana, menyebut regulasi yang ada saat ini dianggap tidak berpihak kepada mitra pengemudi.
"Muara dari semua ini adalah regulasi. Sampai sekarang, negara seolah membiarkan aplikator menentukan tarif dan potongan sesuka hati," terang Arbi.
Kementerian Perhubungan dinilai seperti tidur pulas sejak 2018 sampai 2025, tidak peduli dengan ojol yang mencari nafkah di jalan.
Ia juga menyoroti sistem slot yang diterapkan oleh aplikator untuk pengemudi roda dua. Menurutnya, sistem ini menyebabkan diskriminasi order. Pengemudi yang tidak ikut slot tidak akan mendapatkan pesanan.
BACA JUGA:3 Kekurangan Menggunakan Ojol Motor Listrik yang Perlu Anda Waspadai!
Para pengemudi berharap tuntutan mereka segera direspons pemerintah, agar keberadaan transportasi online diakui secara hukum dan lebih berpihak pada para mitra di lapangan.
Sementara itu, Hening, warga Purwokerto yang kerap menggunakan layanan ojol, menilai bahwa tarif transportasi penumpang masih terjangkau. Namun, ia mengeluhkan tarif pemesanan makanan yang sering kali membengkak akibat banyaknya biaya tambahan.
"Kalau buat transport masih oke, tapi pesan makanan sering mahal banget karena banyak biaya tambahan. Kalau nanti ada penyesuaian saya bakal pikir-pikir lagi kalau terasa terlalu mahal," ujarnya. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


