Banner v.2
Banner v.1

Ngobrol Bareng OJK Purwokerto Bersama Media

Ngobrol Bareng OJK Purwokerto Bersama Media

Ngobrol santai bareng media bersama Kepala Kantor OJK Purwokerto Harramain Billady.-DENI ARIFIANTO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Acara "Ngobrol Bersama Media" yang digelar OJK Purwokerto menyoroti pentingnya peran media dalam edukasi keuangan serta menampilkan data kinerja perbankan Banyumas dan dorongan OJK terhadap UMKM, Jumat (2/5/2025).

Kepala Kantor OJK Purwokerto Harramain Billady mengatakan, bahwa media sangat penting (2/5). Bilal menekankan pentingnya media untuk ikut mensosialisasikan program OJK lewat media.

“Segala hal yang terkait industri maupun produk jasa keuangan yang ada di Indonesia membutuhkan bantuan media, untuk ikut memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Bilal.

Lebih lanjut Bilal juga menekankan pentingnya silaturahmi, hingga menggagas acara serupa akan diadakan tiga bulan sekali. 

BACA JUGA:OJK Purwokerto Ngobrol Santai dengan Media

BACA JUGA:OJK Purwokerto Sosialisasi Sistem Layanan Informasi Keuangan di Job Fair 2025

Dalam sesi berikutnya, Bilal memaparkan kinerja dan perkembangan perbankan di Banyumas. “Posisi Februari 2025, kinerja Perbankan dari sisi aset, DPK (Dana Pihak Ketiga) dan kredit di eks Karesidenan Banyumas mencatatkan pertumbuhan positif yaitu aset sebesar 5,21 persen (YoY - year on year), Kredit 8,71 persen (YoY) dan DPK 3,96 persen (YoY),” ungkapnya.

Sementara kinerja BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dan BPRS yang memiliki jaringan kantor di eks Karesidenan Banyumas, juga mencatatkan kenaikan aset dan DPK masing masing sebesar 10,12 persen (YoY) dan 0,55 persen (YoY).

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah penyaluran kredit berdasarkan kategori usaha didominasi oleh kredit UMKM sebesar 51 persen. "Ini merupakan hal yang positif," ungkap Bilal.

Yang tidak kalah penting adalah perlunya memanage NPL (Non Performing Loan  atau pinjaman bermasalah) karena secara umum trendnya meningkat. “NPL selalu kita pantau agar tidak melebihi batas, karena tadi kita lihat kan NPL meningkat antara 5-6 persen dan untuk BPR lebih tinggi sedikit,” lanjut Bilal.

Khusus untuk BPR, OJK juga melakukan pembinaan. OJK juga mendorong BPR maupun Bank Umum untuk fokus ke UMKM, karena terbukti secara fundamental UMKM memang relatif lebih kuat terhadap krisis dan gejolak ekonomi.

“UMKM juga kita upayakan bisa lebih terkurasi dan terkoordinasi agar lebih meyakinkan,” ujar Bilal.

OJK juga mengedukasi UMKM agar mereka bisa melakukan pengelolaan dan pencatatan laporan keuangan lebih baik lagi.

Sesi terakhir adalah pemaparan dan pengenalan reksadana dan investasi dari PT Sinarmas Asset Manajemen Purwokerto. Di sesi ini, Winda Juli Astuti memaparkan kelebihan berinvestasi di reksadana baik itu berupa saham di pasar modal, obligasi maupun instrumen pasar uang yang lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: