Banner v.2
Banner v.1

Warga Harap Akses Penyeberangan Terealisasi Paska Enam Tahun Tak Jelas

Warga Harap Akses Penyeberangan Terealisasi Paska Enam Tahun Tak Jelas

Pengguna jalan menuntun sepeda ontel melintasi terowongan saluran pembuangan di bawah bangunan rel kereta api di Desa Kemiri, Minggu (4/5/2025). -FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masyarakat Desa Kemiri Kecamatan Sumpiuh khususnya dan pengguna jalan wilayah sekitarnya pada umumnya berharap usulan pembangunan infrastruktur akses penyeberangan orang dapat terealisasi.

Harapan tersebut dikatakan Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto setelah belum lama ini seorang anggota DPR RI dari komisi V melakukan kunjungan ke lokasi.

Usulan merupakan reaksi dari terdampak penutupan perlintasan rel kereta api sebidang berpalang pintu saat pembangunan rel ganda pada 2019 silam.

"Usulannya akses penyeberangan yang dapat dilewati pejalan kaki, sepeda motor dan becak," kata Ahmad.

BACA JUGA:Kelanjutan Akses Jalan Karangjambu-Ponjen Jadi Prioritas

BACA JUGA:Tak Terimbas Efisiensi, Akses Jalan Jembatan Wika Dibangun Tahun ini

Sejak perlintasan rel kereta api sebidang ditutup. Lalu lintas pengguna jalan melalui terowongan saluran pembuangan di bawah bangunan rel untuk memperpendek jarak tempuh. Diantaranya ke pusat perekonomian, pendidikan dan pemerintah kecamatan.

Dengan adanya kunjungan dari anggota DPR RI dari komisi yang membidangi antara lain infrastruktur dan peningkatan koneksivitas. Bagi warga menjadi angin segar setelah sekira enam tahun lamanya dalam penantian tidak pasti.

"Semoga usulan bisa masuk prioritas. Kita supaya membuat detail engineering design dan rencana anggaran biaya," sambung Ahmad.

Sementara itu, untuk usulan titik lokasi pembangunan akses penyeberangan tidak jauh dari perlintasan rel kereta api sebidang berpalang pintu yang ditutup.

BACA JUGA:Tebing 13 Meter di Masaran Longsor, Akses Jalan Warga Tertutup

BACA JUGA:Dampak Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Banyumas, Puluhan Rumah Rusak dan Akses Jalan Sempat Terganggu

Terpisah, warga Desa Kemiri Evi Septi mengatakan berangkat dan pulang kerja melewati terowongan. Ketika hujan deras, di dalamnya banjir. (fij)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: