Pemkab Banyumas Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Ternak untuk Cegah PMK
Ratusan sapi berjejer di Pasar Hewan Ajibarang. -DOK DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di perbatasan kota dan provinsi.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari hewan yang masuk ke wilayah Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinkannak Banyumas, Sulistiono, mengungkapkan bahwa pengawasan ini akan dimulai pada Februari 2025 dengan fokus utama di titik-titik perbatasan.
"Rencananya di Februari nanti akan melakukan pengawasan di perbatasan, pengawasan lalu lintas hewan ternak," ujarnya, Kamis (5/2/2025).
BACA JUGA:Vaksinasi PMK 3.000 Dosis Dipercepat, Delapan Ternak di Cilacap dalam Tahap Penyembuhan
BACA JUGA:Cegah PMK, Dinpertan Purbalingga Habiskan 1.538 Dosis Vaksin
Menurutnya, mayoritas hewan ternak yang masuk ke Banyumas berasal dari wilayah timur. Oleh karena itu, pengawasan akan difokuskan di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk di daerah Sarang, Rembang, Cepu, serta Sragen yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur, seperti Mantingan.
"Wonogiri itu kurang, hewan ternak di Banyumas itu banyak lewat daerah Sarang, Sragen, dan Cepu," jelasnya.
Dalam pelaksanaan pengawasan, petugas akan melakukan pemeriksaan langsung terhadap hewan ternak, terutama milik para pedagang yang hendak menjual hewan ke Jawa Tengah, termasuk Banyumas. Jika ditemukan indikasi PMK, maka hewan tersebut akan dilarang masuk.
"Nanti kita lakukan pemeriksaan di situ, kalau ditemukan PMK nanti dilarang masuk ke Jawa Tengah, khususnya Banyumas," tegasnya.
BACA JUGA:Vaksin PMK Minim, Terapkan Skala Prioritas
BACA JUGA:Dinas Pertanian Targetkan 3.000 Vaksinasi Pencegahan PMK Hewan Ternak
Selain pengawasan ketat di perbatasan, Dinkannak Banyumas juga telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi penyebaran PMK. Vaksinasi terhadap hewan ternak telah dilakukan, baik di pasar hewan maupun langsung ke kandang peternak.
Tak hanya itu, penyemprotan kandang dengan disinfektan juga terus digalakkan agar lingkungan ternak lebih steril dari virus.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


