Jangan Sampai Mobil Listrik Cepat Rusak! Ini Tips Perawatan yang Harus Diketahui

Jangan biarkan baterai kosong total karena bisa mempercepat kerusakan. Analoginya mirip dengan baterai smartphone yang tidak boleh dibiarkan benar-benar kosong.

Pahami juga buku panduan kendaraanmu. Setiap mobil listrik punya spesifikasi dan perawatan yang bisa berbeda, jadi penting untuk mengikuti anjuran pabrikan agar tidak salah langkah.

Satu hal penting yang sering terlewat adalah radiator. Ya, mobil listrik juga punya radiator untuk menjaga suhu motor dan baterai tetap stabil.

Coolant atau cairan pendingin harus diganti setiap 60.000 km. Kalau pemakaianmu hanya di dalam kota, jarak itu bisa tercapai dalam waktu bertahun-tahun. Tapi jangan lupakan perawatannya hanya karena jarang dicek.

Penggunaan slow charging disarankan untuk pengisian rutin di rumah. Meskipun butuh waktu lebih lama, metode ini lebih aman dan tidak terlalu membebani baterai. Fast charging boleh saja digunakan, tapi lebih baik untuk kondisi darurat atau saat di perjalanan jauh.

Beberapa mobil listrik juga punya speed reducer sebagai pengganti transmisi. Komponen ini perlu pelumas, tapi jumlahnya sedikit dan tidak perlu sering diganti. Meski begitu, tetap periksa kondisinya saat servis rutin agar mobil tetap nyaman dikendarai.

Jangan abaikan kenyamanan dalam kabin. Ganti filter AC secara berkala agar udara di dalam mobil tetap bersih dan segar. Ini penting untuk kesehatan kamu dan penumpang, apalagi kalau sering berkendara dalam kota yang penuh polusi.

Merawat mobil listrik sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Perawatannya lebih sederhana dibanding mobil berbahan bakar bensin atau solar, tapi tetap perlu konsistensi dan perhatian. Kunci utamanya adalah menjaga baterai, rutin servis, dan memahami cara kerja komponen utama.

Dengan perawatan yang tepat, mobil listrik bukan hanya hemat biaya operasional, tapi juga bisa jadi kendaraan andalan jangka panjang. Mobil listrik itu investasi masa depan, jadi rawatlah dengan bijak mulai dari sekarang.

Sumber: