Banjir Menerjang Bandar Lampung: Drainase Tersumbat, Harapan Warga Terbenam
Banjir Menerjang Bandar Lampung Drainase Tersumbat, Harapan Warga Terbenam--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Minggu malam (20 April 2025) menyisakan dampak besar yang tidak bisa diabaikan. Sejumlah ruas jalan di kota ini digenangi air hingga membuat lalu lintas menjadi tersendat, terutama di Jalan Sultan Agung, Way Halim, yang berubah menjadi lautan air dalam semalam.
Kendaraan pun terpaksa melambat, berusaha menembus genangan yang menutupi aspal. Di tengah kondisi yang tidak bersahabat, aparat kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung turun langsung ke lokasi, membantu mengatur lalu lintas dan mengarahkan pengendara agar tetap aman.
Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ridho Rafika, menjelaskan bahwa pihaknya segera merespons begitu mendapat laporan adanya kemacetan akibat banjir. Fokus utama mereka adalah memastikan arus lalu lintas tetap berjalan dan mencegah insiden yang lebih buruk terjadi di lapangan.
Menurutnya, keselamatan warga menjadi prioritas, apalagi di tengah guyuran hujan yang bisa memperparah situasi. Kompol Ridho pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika berkendara saat hujan turun, terutama di daerah-daerah rawan genangan.
BACA JUGA:Terpilih Jadi Ketua Askab PSSI, Uut Janjikan Purbalingga Naik Level di Tingkat Nasional
BACA JUGA:Bayar Mudah Solusi Praktis Pakai Dompet Digital Internasional PayPal
Beberapa petugas lalu lintas terlihat sibuk memberikan aba-aba kepada pengemudi untuk memperlambat laju kendaraannya. Sumber genangan sendiri diduga berasal dari sistem drainase yang tak mampu mengalirkan derasnya air hujan dalam waktu singkat, dan instansi terkait sudah mulai melakukan pengecekan serta penanganan darurat.
Tragisnya, banjir kali ini tidak hanya mengganggu lalu lintas, tapi juga merenggut nyawa. Di wilayah Kecamatan Panjang, tiga orang warga dikabarkan meninggal dunia akibat banjir yang melanda sejak dini hari. Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa ketiga korban merupakan warga Kelurahan Panjang Utara.
Menurut laporan lapangan BPBD, dua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bawah kolong mobil di Jalan Bahari, yaitu Piyan (15) dan Diding (45). Sementara itu, korban ketiga, Kunawati (59), ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya setelah tertimpa lemari yang rubuh akibat banjir yang masuk ke dalam rumahnya.
Situasi di lokasi kejadian masih jauh dari kata aman. Tim dari BPBD Bandar Lampung masih melakukan evakuasi dan pendataan terhadap warga yang terdampak, meski terkendala oleh hujan yang tak kunjung reda. Petugas bernama Rahmad menyebut bahwa seluruh tim bekerja keras menyisir rumah-rumah dan membantu warga yang terjebak.
BACA JUGA:BRI Bina UMKM Papua Global Spices Eksis di Pasar Internasional
BACA JUGA:11 Aplikasi Dompet Digital Terbaik Internasional yang Wajib Dicoba
Air mulai naik sekitar pukul 01.30 WIB dan terus meninggi seiring intensitas hujan yang tinggi. Warga pun terpaksa berjaga sepanjang malam. Buyung, salah satu warga Kelurahan Panjang Utara, menceritakan bahwa hujan tak berhenti sejak dini hari. Menurutnya, seluruh lingkungan tempat tinggalnya kini terendam, dan sebagian besar warga hanya bisa menyelamatkan diri dan barang seadanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


