Banner v.2
Banner v.1

Etika Bisnis Kontruksi dalam Pemilihan Kualitas Bahan Bangunan Bagi Perusahaan Kontruksi

Etika Bisnis Kontruksi dalam Pemilihan Kualitas Bahan Bangunan Bagi Perusahaan Kontruksi

Ardi Pantiarso-Ardi Pantiarso untuk Radarmas-

Penulis:

Ardi Pantiarso, mahasiswa S2 M.M,UPB

RADARBANYUMAS.CO.ID - Etika dalam pemilihan bahan bangunan pada jasa kontruksi adalah komitmen untuk menggunakan bahan berkualitas tinggi dan memenuhi struktur keamanan dan kualitas sesuai standar nasional Indonesia/Internasional.  

Prinsip etika dalam pemilihan bahan bangunan:

- Melakukan riset mendalam terhadap kualitas bahan.   
- Memiliki bahan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek.   
- Memilih bahan yang tahan terhadap cuaca, kelembaban dan kerusakan fisik.   
- Memiliki bahan yang tahan terhadap serangga dan jamur.   
- Untuk pemilihan material alam/galian golongan C seperti pasir,batu seplite,batu belah, sirtu harus bersih dari pengotoran - pengotoran alam seperi debu dan lumpur.   
- Memilih bahan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan proyek,seperti struktur,lokasi dan kondisi cuaca.   
- Membeli bahan dari distributor atau pemasok yang memiliki reputasi baik yang ditunjukan adanya sertifikat SNI.   
- Membandingkan harga dari berbagai penyedia barang,namun jangan kompromi pada kualitas barangnya.   

Etika dalam pemilihan bahan bangunan pada jasa kontruksi mencakup penawaran yang adil,kualitas bahan bangunan,dan komunikasi yang jujur,pelanggaran etika dapat berdampak pada kualitas hasil pekerjaan dan merugikan pihak-pihak terkait.   

Kode Etik Bagi Perusahaan Kontruksi

Perusahaan harus jujur mengenai layanan, kualitasnya dan tidak membuat janji palsu atau klaim palsu dalam periklanan,perusahaan kontruksi harus adil, jujur, tidak memihak serta bertindak dengan etika baik dalam berurusan dengan publik, harus juga untuk menepati janji dan tepat waktu juga tepat mutu sesuai spek pekerjaan yang sesuai aturan di pemerintahan yang sudah ditentukan.   

Dengan menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial,perusahaan dapat menjaga keseimbangan antara mencapai keuntungan finansial dan memenuhi tuntutan sosial serta lingkungan yang lebih luas,etika bisnis dan tanggung jawab sosial dapat menjadi sumber inovasi bagi perusahaan.   

Praktik etis secara signifikan meningkatkan reputasi perusahaan, membangun tingkat kepercayaan dengan konsumen dan pemangku kepentingan di pemerintah daerah atau pusat.   

Ketika sebuah perusahaan dikenal karena praktik etisnya,perusahaan sering kali dianggap lebih dapat diandalkan dan terhormat yang dapat mengarah pada peningkatan loyalitas pelanggan dan hubungan pemangku kepentingan yang lebih luas   

Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan:   

- Etika dalam profesionalisme dalam pemilihan bahan bangunan kontruksi merupakan studi yang menyangkut permasalahan dan keputusan moral yang dihadapi oleh individu maupun organisasi yang terlibat dalam bisnis kontruksi.   
- Etika dalam bisnis kontruksi di Indonesia adalah aturan main yang harus mengikat setiap pelaku bisnis kontruksi, apabila dipatuhi secara penuh akan menciptakan ketertiban dan keteraturan perilaku ini akan mengembangkan kematangan dan efektivitas usaha.   
- Perusahaan profesional adalah suatu perusahaan yang telah menerapkan tata cara legalitas seorang pebisnis dalan bekerja di bidang kontruksi baik di bidang perencanaan,pelaksanaan maupun dipengawasan.   
- Legalitas dari suatu perusahaan juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme untuk mencari izin keahlihan tersebut perusahaan itu harus mendaftarkan diri ke lembaga penjamin jasa kontruksi (LPJK) di masing masing daerah,sehingga bisa mengikuti tender di LPSE daerah maupun LKPP pusat.   

Sebagai hasil dari peran atas deskripsi prosedural ini,sebuah perusahaan kontruksi bertanggung jawab untuk membangun struktur baik di sektor komersial maupun swasta,sebuah perusahaan kontruksi menyatukan berbagai sumber daya untuk merakit semua bentuk strukur dalam proses yang efesien dan menyeluruh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: