Tertolong JKN, Suami Jariyah Bisa Sehat Kambali Hingga Naik Haji
Jariyah (56), warga Desa Mrentul Kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen--
KEBUMEN - Tangis lega penuh haru menyelimuti raut wajah Jariyah (56), warga Desa Mrentul Kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen, saat menceritakan pengalamannya mendampingi sang suami menjalani pengobatan pada 2016 silam. Ia bersama suaminya mampu melewati cobaan yang mendera keluarganya saat sang suami menderita salah satu penyakit langka.
“Saya kurang tahu nama penyakitnya secara medis ya, tapi orang awam sering menyebutnya sebagai gangguan sistem saraf tepi,” ungkap Jariyah saat di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, beberapa waktu lalu.
Ia pun masih mengingat betul momen saat sang suami pertama kali mengalami gejala penyakitnya. Saat itu suaminya sedang bersih-bersih rumah karena hendak melaksanakan hajatan menikahkan anaknya sekaligus berangkat haji. Suaminya merasakan nyeri luar biasa dibagian kakinya seperti ditusuk-tusuk paku.
“Waktu itu selain sakit di bagian kaki, bapak juga merasakan kesemutan hampir di seluruh tubuhnya. Baru kali ini bapak sakit seperti itu, karena sebelumnya sebelum bapak pensiun pun, aktifitas dilakukan tanpa ada gangguan sakit yang berarti,” ceritanya sambil mengusap matanya yang memerah dibasahi air matanya.
BACA JUGA:Sayangkan Isu Miring Pelayanan JKN
BACA JUGA:Komitmen Pemkab Kebumen Lindungi Perempuan, Anak dan Disabilitas
Ia melanjutkan, keesokan paginya sang suami pun diajak pergi berobat oleh anaknya ke dr Haryanto di Prembun, tempat dimana Faskes 1 sang suaminya terdaftar. Tidak lama kemudian, dokter menyarankan suaminya untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit. Tanpa keberatan, keluarga pun menyetujuinya agar suaminya dirujuk ke RS Permata Medika Kebumen. Setelah di rumah sakit, karena kondisinya yang semakin drop, suaminya pun dirawat sekitar 5 hari.
“Waktu di RS Permata Medika dikira bapak sakit rematik akut, tapi kami ingat bapak tidak punya riwayat sakit rematik. Tapi kami manut-manut aja dan tidak membantah sedikitpun. Setelah dirawat, alhamdulillahnya kondisi bapak mulai membaik dan diperbolehkan untuk pulang,” ungkapnya, Selasa (15/4).
Jariyah mengatakan setelah pulang dari RS Permata Medika, suaminya masih belum pulih sepenuhnya dan belum dapat beraktifitas seperti biasanya. Malahan seminggu kemudian, kondisi suaminya semakin parah yang membuat keluarga membawanya ke Rumah Sakit Bethesda. Disana, sempat mendapatkan pemeriksaan, dan baru diketahui suaminya menderita kelainan pada plasma darah atau gangguan saraf tepi. Berhubung di rumah sakit Bethesda tidak memiliki alat untuk melakukan terapi penyakit tersebut, bapak kemudian dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta.
“Saat dijelaskan sama dokter, gangguan plasma darah itu seperti ibaratnya kalau penyakit stroke itu di bagian tengah, tapi kalau ini di bagian pinggiran saja, tapi gejalanya hampir mirip stroke,” katanya.
BACA JUGA:Tangani Sampah, Bupati Kebumen Canangkan Zero Waste
BACA JUGA:Pemkab Kebumen Fokus Pada Penguatan Infrastruktur
Ia mengatakan saat ini sang suami telah sehat kembali dan dapat beraktifitas seperti biasa. Memang masih ada keluhan sedikit di bagian ujung tangannya yang masih merasa kesemutan, namun tidak sampai menggangu dalam beraktifitas.
“Alhamdulillah sekarang bapak sudah sehat, bisa nyupir dan bahkan kami sempat menjalankan ibadah haji bareng pada tahun 2017 lalu,” cerita jariyah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


