Banner v.2
Banner v.1

Dulu Dicap Buruk dan Negatif, Kini Banyak Prestasi dan Produktif

Dulu Dicap Buruk dan Negatif, Kini Banyak Prestasi dan Produktif

Kades Gemeksekti, Suramin--

Setelah lulus SD, kisaran tahun 1989, dirinya  melanjutkan pendidikan ke ST (kini SMP). Kedua orang tuanya membeli tanah untuk dijadikan rumah. Siang Suramin di pasar, malam pulang ke Gemeksekti. Itu jika tidak tongkrong hingga pagi.

Waktu terus berlanjut, Suramin kecil kini telah remaja.  Dia memegang Stanplat Colt Kebumen (kini pasar pagi). Profesinya sebagai timer Colt ngetem atau calo. Hidup selalu waspada. Harus jago juga. Uang banyak tapi tidak boleh lengah, meski dengan anak buah.

Kulitnya yang putih, perlahan dibubuhi tato. Secara bertahap tato pun semakin banyak.

Gambar naga melingkar di punggungnya. Dada, tangan hingga kaki juga ditato. Wanita berpose dan telanjang dada, menjadi lukisan abadi diperutnya. Suramin preman kondang yang pegang terminal.

Hidup di jalan. Tanpa aturan. Menjadi kepala desa, tidak pernah terpikir oleh keluarga. Apalagi oleh dirinya. Dia hanya preman yang sesekali juga bikin onar. Meminta jatah preman (japrem) menjadi rutinitas tahunan.

"Dua kali saya masuk bui. Pertama empat bulan di tahun 2008. Ini terulang di tahun 2014 dengan masa hukuman 1 tahun penjara," katanya.

Meski preman, dia juga aktif di kegiatan kemasyarakatan. Kadang berangkat kenduri atau yasinan. Tidak jarang pula berangkat untuk kegiatan lainnya.

"Saat itu ada yang mengatakan agar saya nyalon kades. Katanya sudah saatnya 'Gemeksekti dipimpin wong dalan. Nek dadi ya dadi sisan nek ajur ya ajur sisan'," ungkapnya.

Pilkades Gemeksekti Tahun 2019 Suramin memang mutlak. Dia mendapat 1.906 suara. Mengalahkan empat calon lainnya. Usai dilantik, Suramin mengumpulkan semua bawahannya. Memimpin Rapat Perdana.

"Saat ini saya kades. Setiap kades tentu berbeda pola pikir dan kepemimpinan. Jika benar kalian harus mendukungnya. Jika salah kritik dan betulkan saya," tegas Suramin kepada para perangkatnya, pada rapat pertama.

Sepanjang perjalannya sebagian kades, banyak prestasi dan pembangunan yang dilakukan. Sebagai Kampung Batik, Desa Gemeksekti kini tak lagi menjadi desa termiskin se Kecamatan Kebumen. Itu perlu kerja keras dan cerdas.

Di bawah kepemimpinannya Gemeksekti mendapat predikat desa terbaik pembayaran pajak dan pengelolaan DD pada tahun 2021. Penghargaan satu desa satu cerita juga diraihnya pada 2023. Gemeksekti juga mendapat penghargaan kunjungan bayi terbanyak pada tahun 2024.

Selain itu, lomba Perpusdes mendapat Juara 1 tingkat Kabupaten dan Lomba Perpusdes Juara Harapan 1 tingkat Provinsi. Bahkan Lomba Siskamling tingkat Polres Kebumen meraih Juara harapan 1. 

Bukan itu saja, pada Lomba Desa tentang adminitrasi Desa Gemeksekti juga meraih Juara 1 tahun 2022 dengan mendapat hadiah mobil. Tahun 2025 ini bahkan mendapat Bantuan Pustu dari Kementerian Kesehatan RI.

"Saya punya prinsip apapun harus saya kerjakan dengan baik. Saat saya menjadi kades, maka saya akan berperan sebaik mungkin. Saya ingin membuktikan, meski masa lalu saya kelam tapi saya bisa memimpin dan berguna untuk masyarakat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: