Banner v.2
Banner v.1

Fenomena Pay Later Culture! Beli Sekarang, Nyesel Nanti?

Fenomena Pay Later Culture! Beli Sekarang, Nyesel Nanti?

Sistem BNPL--

Pay Later memberikan akses instan tanpa harus menunggu gajian atau mengumpulkan tabungan terlebih dahulu.

Selain itu, tidak semua anak muda memiliki kartu kredit, yang biasanya membutuhkan riwayat kredit dan persyaratan tertentu untuk mendapatkannya.

Pay Later menjadi solusi alternatif yang lebih mudah diakses tanpa perlu melewati proses verifikasi yang rumit.

BACA JUGA:Hati-Hati! Cashless Effect di Dompet Digital Bisa Bikin Uang Raib Lebih Cepat

BACA JUGA:5 Keuntungan Penggunaan Fitur Paylater dalam Jual-Beli Online

Ditambah lagi, berbagai platform e-commerce sering kali menawarkan promo menarik, seperti diskon dan cashback bagi pengguna Pay Later. Hal ini semakin memperkuat daya tariknya dan mendorong orang untuk memanfaatkannya.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah fenomena FOMO. Banyak anak muda yang takut tertinggal tren atau merasa harus memiliki barang yang sedang populer.

Dengan adanya Pay Later, mereka bisa segera membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa memicu pola konsumsi yang tidak sehat jika tidak diimbangi dengan manajemen keuangan yang baik.

Meskipun memberikan banyak kemudahan, Pay Later juga bisa menjadi bumerang jika digunakan tanpa perhitungan. Beberapa risiko yang kerap dihadapi pengguna antara lain:

BACA JUGA:Telkomsel dan Kredivo Inisiasi Layanan BNPL Telco ‘Telkomsel PayLater’, Buka Lebih Banyak Peluang dengan Hadir

BACA JUGA:Apakah Beli Motor Matic Bisa Menggunakan Paylater? Ini Jawabannya

  • Dengan konsep pembayaran yang tertunda, banyak orang tidak sadar bahwa mereka memiliki banyak cicilan yang berjalan. Jika tidak dikelola dengan baik, tagihan bisa terus bertambah dan sulit untuk dilunasi tepat waktu.
  • Beberapa layanan memang menawarkan bunga 0%, tetapi tetap membebankan biaya administrasi. Jika tidak diperhitungkan dengan baik, biaya ini bisa bertambah besar seiring waktu.
  • Pay Later membuat transaksi terasa ringan dan mudah, sehingga orang cenderung lebih konsumtif. Tanpa sadar, pengguna bisa membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan hanya karena kemudahannya.
  • Jika pembayaran Pay Later tidak dilakukan tepat waktu, ini bisa berdampak pada skor kredit. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyulitkan saat ingin mengajukan pinjaman besar seperti KPR atau kredit kendaraan.

Agar tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa terjebak dalam masalah keuangan, berikut beberapa tips dalam menggunakan Pay Later:

  • Sebelum melakukan transaksi, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya benar-benar membutuhkan ini?" Jika jawabannya tidak, lebih baik pikirkan kembali.
  • Jangan gunakan layanan ini untuk membeli makanan, tiket konser, atau barang yang cepat habis. Prioritaskan pengeluaran untuk sesuatu yang memiliki nilai jangka panjang.
  • Pastikan selalu mengetahui berapa banyak utang yang dimiliki dan kapan jatuh tempo pembayaran. Dengan mencatat pengeluaran, risiko lupa bayar bisa diminimalkan.
  • Selalu bayar tagihan sebelum jatuh tempo agar tidak terkena denda atau bunga tambahan yang membebani.
  • Jika belum yakin bisa membayar dalam waktu yang ditentukan, sebaiknya tunda pembelian. Jangan sampai tagihan menumpuk tanpa ada solusi.

Di tengah tren Pay Later, ada juga fenomena menarik lainnya, yaitu meningkatnya minat Gen Z dalam menabung melalui dompet digital.

BACA JUGA:6 Dampak Buruk Penggunaan Fitur Paylater yang Terlalu Sering

BACA JUGA:8 Cara Ampuh Menambah Limit SPayLater Milikmu Agar Lebih Mudah Belanja Di Shopee

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: