Dekan FEB UMP Bicara Keuangan Syariah di World Bank, Raih Penghargaan Internasional
Dekan FEB UMP Bicara Keuangan Syariah di World Bank, Raih Penghargaan Internasional-HUMAS UMP UNTUK RADARMAS-
RADARBANYUMAS.CO.ID - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah global. Dekan FEB UMP, Prof. Dr. Naelati Tubastuvi, S.E., M.Si., tampil sebagai pembicara sekaligus penerima penghargaan dalam ajang prestisius International Islamic Economics and Finance Conference for Sustainable Development (IFESDC) 2025, di kantor pusat World Bank Group, Washington DC, Amerika Serikat.
Dalam forum yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan pemangku kebijakan dari berbagai negara ini, Prof. Naelati menerima penghargaan “Best Framework Development in Islamic Microfinance” atas kontribusinya dalam pengembangan sistem ekonomi Islam melalui riset berjudul “Towards Sustainable Islamic Microfinance: Designing A Sharia-Integrated Ecosystem Framework.”
Penelitian tersebut mengusulkan rancangan kerangka ekosistem mikrofinansial berbasis syariah yang komprehensif, sebagai strategi memperkuat keberlanjutan sistem keuangan Islam dan memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Ini adalah bentuk pengakuan atas kontribusi intelektual dari kampus daerah dalam forum global. Harapannya, riset ini tidak hanya menjadi sumbangsih akademik, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kebijakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Prof. Naelati saat dikonfirmasi di Purwokerto, Senin (30/6).
Acara IFESDC 2025 dibuka oleh Arif Mustofa, Presiden IMAAM sekaligus Ketua IFESDC, dan Wempi Saputra selaku Direktur Eksekutif EDS16 Bank Dunia. Sambutan selamat datang disampaikan oleh Elisabeth Huybens, Director of Strategy & Operations East Asia and Pacific The World Bank.
Sementara itu, pidato utama disampaikan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati melalui tayangan video. Ia menekankan pentingnya keuangan syariah sebagai solusi atas tantangan pembangunan global, terutama dalam menghadapi ketimpangan dan kemiskinan. “Gerakan ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi bagian dari solusi pembangunan, terutama bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang menghadapi ketidakpastian global,” tegas Sri Mulyani.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar yang turut hadir secara langsung juga menyoroti pentingnya kepemimpinan etis dan kolaboratif lintas agama dalam membangun dunia yang lebih adil. Ia menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi pusat praktik baik moderasi beragama dan penguatan ekonomi umat berbasis syariah, melalui instrumen zakat, wakaf, dan pembiayaan mikro.
Forum IFESDC 2025 mengangkat tema “Eradicating Poverty and Enhancing Prosperity for Sustainable Development”, serta menjadi wadah strategis untuk membahas kontribusi ekonomi dan keuangan Islam terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sejumlah delegasi internasional mempresentasikan inovasi, riset, dan model pembangunan berbasis nilai-nilai keadilan dan keberlanjutan.
Momentum penting lainnya dalam perhelatan ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara FEB UMP dengan IMAAM dan Guidance College, Houston, Amerika Serikat. FEB UMP juga menjalin komitmen kerja sama strategis dengan George Washington University.
Kehadiran UMP dalam forum global ini tidak hanya mempertegas posisi kampus dalam peta pendidikan tinggi Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa gagasan dan inovasi dari daerah dapat bergaung di panggung internasional sebagai solusi untuk masa depan dunia yang lebih adil dan inklusif.(*/tgr)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


