Pendaki Asal Brasil Juliana Tewas di Gunung Rinjani, Dasco Janji Evaluasi dan Panggil Basarnas
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad berbincang dengan Dahlan Iskan terkait tragedi meninggalnya Pendaki asal Brasil, Juliana, di Gunung Rinjani, saat kunjungannya ke Kantor Disway Group, Kamis (26/6).-Disway-
RADARBANYUMAS.CO.ID - Kematian tragis Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh dan akhirnya meninggal di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, terus menyita perhatian publik, bahkan hingga lintas negara. Pemerintah Indonesia pun menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut peristiwa ini sebagai pelajaran penting yang harus segera dievaluasi secara menyeluruh, terutama dalam hal penanganan tanggap darurat.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Dan tentu akan ada evaluasi dari DPR, termasuk memanggil Basarnas untuk mendengar langsung apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” ujar Dasco saat ditemui di Kantor Disway Group, Kamis (26/6).
Respons cepat Dasco menyusul derasnya desakan dari publik, termasuk dari warga Brasil yang memenuhi kolom komentar akun Instagram Menhan Prabowo Subianto agar segera mengevakuasi Juliana. Meski saat itu proses evakuasi sudah berlangsung, keterlambatan dan kesulitan medan menjadi sorotan utama.
Namun Dasco menegaskan, komitmen pemerintah dalam membantu siapa pun yang berada dalam situasi darurat tak boleh diragukan—tak peduli apakah korban adalah WNI atau WNA.
BACA JUGA:Pendaki Asal Jakarta yang Jatuh ke Jurang di Gunung Slamet Meninggal Dunia Saat Perjalanan Turun
“Kalau ada warga negara kita di luar negeri yang mengalami musibah, kita juga pasti akan berusaha secepat mungkin mengevakuasi. Maka perlakuan yang sama harus kita berikan untuk siapapun yang tertimpa musibah di wilayah kita,” ujarnya.
Menurut Dasco, DPR tak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Apalagi Indonesia dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam dunia. Maka, sistem respons bencana dan evakuasi di kawasan wisata rawan seperti gunung dan laut perlu terus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Dasco membantah anggapan yang menyebut bahwa lambannya proses evakuasi Juliana berkaitan dengan kebijakan efisiensi anggaran. Ia menegaskan, efisiensi yang dilakukan pemerintah semestinya justru dialokasikan untuk hal-hal yang bersifat darurat dan menyangkut nyawa.
“Setahu saya, efisiensi yang dilakukan Presiden itu memang untuk memperkuat respons tanggap darurat seperti ini. Jadi ini bukan soal keterbatasan dana, tapi soal koordinasi dan kesiapan,” ujarnya tegas.
BACA JUGA:Pendaki Asal Sragen Alami Hypotermia di Pos 5 Pendakian Gunung Slamet
Dalam waktu dekat, Dasco memastikan Komisi terkait di DPR RI akan memanggil Basarnas. Tujuannya jelas: mendengar langsung kendala di lapangan dan mencari solusi konkret untuk memperbaiki sistem penanganan bencana di Indonesia.
“Kita ingin tahu mereka kekurangannya apa. Kalau memang peralatan, ya kita dorong pengadaan. Kalau SDM, kita tingkatkan pelatihan. Tapi jangan sampai ada nyawa lagi yang melayang karena sistem kita tidak siap,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


