Banner v.2
Banner v.1

Pakaian Perang Tokoh Lokal Mangunyudha Seda Loji Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional

Pakaian Perang Tokoh Lokal Mangunyudha Seda Loji Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional

Kepala Disarpus dan tim ahli cagar budaya saat melihat langsung baju perang Mangunyudha Seda Loji.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebuah pakaian usang yang disimpan di sudut Kantor Kepala Desa Banjarkulon, Kecamatan Banjarmangu, menguak kembali jejak sejarah yang nyaris terlupakan.

Pakaian itu diyakini sebagai milik Mangunyudha Seda Loji, tokoh lokal Banjarnegara yang gugur dalam Perang Pracina melawan VOC pada abad ke-18.

Kondisinya sudah rapuh terdiri dari potongan kain baju, celana, serta selembar kain yang diduga sebagai ikat kepala atau jarik. Namun bagi para peneliti sejarah dan pelestari budaya, benda ini bukan sekadar kain tua.

“Ini bukan sekadar benda lama. Ini pakaian seorang pejuang yang gugur membela tanah air dan keyakinannya. Rasanya luar biasa bisa melihat langsung,” kata Heni Purwono, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara, Selasa (17/6/2025).

BACA JUGA:Jadi Cagar Budaya, Komite Ajak Warga Sekolah Jaga Nilai Historis Gedung SMPN 7 Kebumen

Heni menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun kajian akademik sebagai dasar pengusulan resmi kepada Bupati Banjarnegara agar pakaian ini ditetapkan sebagai cagar budaya. Tak hanya untuk tingkat kabupaten, ia menyebut peninggalan tersebut layak diajukan ke tingkat nasional.

“Perang Pracina adalah bagian penting dari sejarah Indonesia, melibatkan banyak etnis dan berskala besar. Ini bisa menjadi pijakan untuk mengusulkan Mangunyudha Seda Loji sebagai pahlawan nasional dari Banjarnegara,” ungkap Heni.

Perang Pracina, yang meletus sekitar tahun 1740-an, dikenal sebagai pemberontakan besar terhadap kekuasaan VOC di Kartasura. Nama-nama pejuang seperti Mangunyudha jarang masuk dalam narasi arus utama sejarah Indonesia, membuat temuan semacam ini semakin berharga.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Banjarnegara, Arief Rahman, menyebut bahwa wilayah Banjarkulon kemungkinan besar memiliki lebih banyak peninggalan sejarah, termasuk naskah-naskah kuno yang belum terdokumentasi.

BACA JUGA:Banjarnegara Susun Perda Cagar Budaya, Langkah Penting Jaga Identitas Daerah

“Kami berharap bisa menemukan teks babad atau naskah lain yang bisa didaftarkan sebagai bagian dari khazanah naskah kuno Nusantara di Perpustakaan Nasional,” kata Arief.

Ia menambahkan, pelestarian warisan seperti ini penting bukan hanya untuk riset sejarah, tetapi juga sebagai bentuk edukasi nilai-nilai kejuangan kepada generasi muda.

“Jika benda ini benar-benar asli, maka dia bicara lebih dari dua abad lalu. Kita sedang berbicara soal ingatan kolektif, tentang siapa kita sebagai bangsa,” tambah Arief.

Pakaian Mangunyudha kini berada dalam perhatian penuh tim ahli. Jika berhasil lolos verifikasi sebagai cagar budaya nasional, bukan hanya Banjarnegara yang akan mendapat pengakuan sejarah baru Indonesia akan menambahkan satu lagi fragmen penting dalam mozaik perlawanan terhadap kolonialisme.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait