14 Rumah Retak dan Miring Akibat Tanah Bergerak di Kalibening, Warga Tagih Solusi Pemerintah
Kondisi rumah retak dan miring akibat tanah gerak di Kalibening, Banjarnegara.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sedikitnya 14 rumah warga di Desa Sembawa, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara mengalami kerusakan serius akibat fenomena tanah bergerak yang terus terjadi. Beberapa bangunan dilaporkan mengalami kemiringan, sementara lima rumah di antaranya ditinggalkan pemiliknya karena dianggap tidak layak huni.
“Tanah terus bergerak ke arah Sungai Bombong yang berada tepat di bawah permukiman. Lima rumah kondisinya sudah parah, dan sebagian penghuninya memilih pindah ke tempat yang lebih aman,” ungkap Kepala Dusun I Desa Sembawa, Barno, Rabu (4/6/2025).
Barno menjelaskan, dampak terparah dirasakan oleh warga RT 03 dan RT 04 RW 01. Ia menambahkan bahwa bencana ini bukan baru terjadi tahun ini, melainkan sudah berlangsung bertahun-tahun, namun belum ada penanganan signifikan.
“Warga sudah sangat khawatir. Harapan kami agar pemerintah segera membangun talud penahan agar tanahnya tidak terus bergerak. Kalau tidak, warga bisa saja terpaksa direlokasi,” tambahnya.
BACA JUGA:Tanah Bergerak Terjang Desa Maribaya! 10 Rumah Rusak, Warga Dievakuasi
Salah satu warga terdampak, Samyuki, mengaku bahwa rumahnya sudah retak hampir di seluruh bagian, mulai dari dinding hingga lantai. Ia mengaku kerap berpindah tidur ke bagian rumah yang dianggap lebih stabil, terutama saat hujan deras turun.
“Hampir tiap malam terdengar bunyi ‘kreot-kreot’. Tembok retak, plafon geser, lantai ambles. Sudah sering saya tambal dan urug, tapi tetap rusak lagi karena tanah terus bergerak,” katanya.
Ia menyebut kondisi itu membuatnya hidup dalam kecemasan terus-menerus, apalagi jika hujan turun dalam durasi lama.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan dari warga Sembawa. Ia mengaku masih menunggu hasil pengecekan langsung dari petugas di lapangan sebelum mengambil keputusan lanjutan.
“Tim kami akan cek ke lokasi, nanti hasil survei akan menjadi dasar untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil selanjutnya,” ujar Aji.
Fenomena tanah bergerak bukan hal asing di dataran tinggi Banjarnegara, yang dikenal rawan longsor dan pergeseran tanah. Namun warga Desa Sembawa menilai lambannya respons pemerintah memperparah rasa tidak aman, terlebih mereka tinggal di jalur vital yang menghubungkan permukiman dengan jalan utama dan fasilitas publik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


