Huntap Korban Longsor Ratamba Rampung, Warga Akhirnya Miliki Rumah Layak Huni
Wakil Bupati Banjarnegara Wakhid Jumali (berpeci) menyerahkan bantuan pada korban tanah gerak yang saat ini telah selesai pembangunan rumahnya.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Setelah berbulan-bulan hidup dalam ketidakpastian usai bencana tanah longsor, 15 keluarga di Dusun Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran akhirnya bisa bernapas lega. Hunian tetap (huntap) yang mereka tunggu rampung dibangun dan resmi diserahkan pemerintah.
“Alhamdulillah, saya dan keluarga bisa memiliki rumah lagi. Terima kasih atas bantuannya, rumahnya nyaman,” ujar Agus Purwanto, salah satu warga yang rumah lamanya hancur diterjang longsor pada awal tahun, Selasa (27/5/2025).
Penyelesaian pembangunan huntap ini menjadi bukti konkret kehadiran negara dalam pemulihan pascabencana. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, yang turut meninjau dan menyerahkan langsung kunci rumah kepada warga, mengatakan pemerintah daerah berupaya memberi pelayanan yang “cepat, tepat, dan tuntas”.
“Alhamdulillah, 15 rumah sudah selesai dibangun. Semoga bermanfaat dan warga bisa menempatinya dengan nyaman,” ujarnya.
BACA JUGA:16 Rumah Korban Longsor Ratamba Dibangun, Satu Unit Siap Dihuni
Ia menegaskan, hadirnya hunian tetap bukan hanya tentang atap dan dinding, tapi tentang memulihkan kehidupan yang sempat porak-poranda.
“Ini bukan sekadar bangunan. Ini wujud nyata kehadiran pemerintah saat masyarakat sedang kesusahan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, menjelaskan bahwa secara keseluruhan terdapat 16 unit huntap yang dibangun untuk warga terdampak longsor. Namun satu unit belum rampung karena pemindahan lokasi pembangunan.
“Yang selesai sudah 15 rumah, tinggal satu yang masih proses,” ujarnya.
BACA JUGA:Pembangunan Huntap Korban Tanah Gerak Ratamba, Banjarnegara Dikebut, Sudah Capai 80 Persen
Selain rumah, warga juga mendapatkan bantuan logistik berupa permakanan dan uang tunai selama masa transisi.
Pembangunan huntap ini menjadi catatan penting, tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya respons cepat dan empati dalam penanganan bencana.
Kini, 15 keluarga kembali memiliki harapan baru dari reruntuhan yang dulu menyelimuti mereka. (jud)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


