Teh Bedana Banjarnegara Didorong Tembus Pasar Nasional
Pemerintahan saat mengunjungi pengolahan teh UMKM di Kalibening.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Upaya menghidupkan kembali kejayaan teh Kalibening mulai menunjukkan titik terang. Kelompok UMKM Bedana Maju di Desa Bedana, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, menerima bantuan mesin pengolahan teh dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Dompet Dhuafa, dan Amgala Foundation. Bantuan ini diharapkan menjadi titik balik produktivitas kebun teh seluas 45 hektare yang selama bertahun-tahun terbengkalai.
“Sejak PT Pagilaran menghentikan produksinya pada 2018, sebagian besar kebun teh di wilayah ini, termasuk yang ada di Bedana, tidak lagi dirawat. Harga daun teh segar terlalu rendah, hanya sekitar Rp2.000 per kilogram. Sementara hasil olahan teh sangrai dijual lokal dengan harga tak lebih dari Rp30.000 per kilogram,” ujar Sekretaris Desa Bedana, Dessy Kurniawati, Rabu (7/5/2025).
Menurutnya, bantuan mesin ini membuka harapan baru bagi warga. Ia menyebut bahwa lokasi Bedana yang berada di tengah bukit dengan panorama persawahan dan kebun teh, sangat mendukung pengembangan produk teh khas.
“Kami akan manfaatkan bantuan ini untuk meningkatkan kualitas dan kemasan produk agar mampu bersaing dengan merek lain,” katanya.
BACA JUGA:Jembatan Baru di Banjarnegara Buka Akses Dua Dusun Terpencil
BACA JUGA:205 Desa di Banjarnegara Masuk Zona Merah Bencana, BPBD: Waspadai Longsor hingga Puting Beliung
Dessy menyampaikan optimisme bahwa teh lokal Bedana bisa menjadi produk unggulan, bahkan berharap agar produk tersebut dapat menjadi teh wajib di lingkungan perkantoran pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
“Dengan alat yang memadai, kami percaya teh Bedana bisa bersaing secara harga, tetapi juga menawarkan rasa premium yang khas dari pegunungan Dieng,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banjarnegara, Riatmojo Ponco Nugroho, yang hadir mewakili Bupati Banjarnegara menegaskan, pemerintah serius dalam mendukung sektor UMKM, termasuk komoditas teh rakyat. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan organisasi kemanusiaan menjadi kunci dalam membangkitkan sektor usaha desa.
“Bantuan ini adalah bentuk kolaborasi antara Pemkab Banjarnegara, Dompet Dhuafa, dan Amgala Foundation untuk mendukung kelompok usaha di Desa Bedana. Kami berharap alat ini benar-benar dimanfaatkan, ditempatkan di lokasi yang aman dan bersih, dan dijaga kualitas produksinya,” kata Riatmojo.
Ia juga menyampaikan harapannya agar produk teh Bedana bisa menembus pasar nasional hingga internasional.
“Kami tetap berharap Dompet Dhuafa terus mendampingi kelompok ini agar mampu memperluas distribusi dan meningkatkan daya saing produk,” tambahnya. (jud)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


