PGRI Banjarnegara Bangun Sinergi untuk Cegah Konflik Guru dan Murid
Ketua PGRI Banjarnegara Heling Suhono saat melantik pengurus PGRI Kabupaten Banjarnegara periode 2024-2029 di gedung PGRI Banjarnegara.-DOK PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Perselisihan antara guru dan murid yang berpotensi berujung pada tindak pidana menjadi perhatian serius Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten BANJARNEGARA. Sebagai langkah preventif, PGRI BANJARNEGARA berkomitmen membuka jalur komunikasi yang lebih intensif dengan berbagai pihak, termasuk wali murid, masyarakat, dan penegak hukum.
Ketua PGRI Banjarnegara, Heling Suhono menegaskan, pentingnya sinergi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan kondusif. Menurutnya, tindakan tegas dalam mendidik siswa harus tetap berjalan tanpa menimbulkan konflik.
“Kami akan membuka jalur komunikasi dan kesepakatan antara wali murid dengan sekolah agar tindakan tegas guru dalam mendidik anak tetap berjalan baik,” ujar Heling.
Heling juga menekankan perlunya keterlibatan penegak hukum dalam menciptakan pemahaman bersama terkait pendisiplinan di sekolah.
BACA JUGA:PGRI Banjarnegara Siapkan Beasiswa S2 untuk Guru, Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan
BACA JUGA:Disarpus Banjarnegara Mulai Penelusuran Naskah Kuno, Gali Kekayaan Budaya Lokal
“Komitmen bersama ini penting untuk memastikan langkah pendisiplinan guru tidak sampai masuk ke ranah hukum. Sekolah juga harus tetap ramah anak, sehingga siswa merasa aman dan nyaman saat belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PGRI Banjarnegara, KH Khayatul Makky, mendorong pengurus PGRI yang baru dilantik untuk bergerak cepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ia mengingatkan agar terobosan yang bermanfaat dari kepengurusan sebelumnya dilanjutkan dan dikembangkan.
“Apa yang sudah baik dari kepengurusan periode lalu harus kita lanjutkan dan kembangkan. PGRI Banjarnegara harus memiliki visi yang jauh ke depan,” tegasnya, Senin (20/1/2025).
KH Khayatul Makky juga menyoroti perlunya kajian ilmiah untuk menghasilkan ide-ide segar dalam memajukan pendidikan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah menjadi acuan pendidikan di Asia Tenggara, dan kini diperlukan inovasi untuk kembali unggul.
“Dulu, pendidikan Indonesia lebih maju dari negara tetangga seperti Malaysia, tetapi kini sudah setara. Kita butuh ide-ide dari bawah ke atas yang bisa membawa kemajuan pendidikan di negeri ini,” pungkasnya.
Langkah proaktif PGRI Banjarnegara ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara guru, siswa, dan masyarakat, sekaligus menciptakan suasana pendidikan yang lebih baik dan harmonis di masa depan. (jud)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


