4. Gangguan Ruminasi
Gangguan ruminasi terjadi ketika seseorang secara berulang kali memuntahkan makanan yang belum dicerna dengan sempurna, kemudian mengunyahnya kembali dan menelannya yang dilakukan dengan berulang kali.
Biasanya, pengidap gangguan ruminasi lebih umum terjadi pada anak, bayi, atau orang yang lahir dengan cacat intelektual. Mereka akan memuntahkan makanan yang belum dicerna dengan sempurna, kemudian mengunyahnya kembali
5. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)
ARFID adalah gangguan makan yang ditandai dengan keengganan atau pembatasan konsumsi makanan tertentu. Pengidap ARFID cenderung menghindari makanan berdasarkan warna, tekstur, bau, atau rasa tertentu.
Pengidap penyakit mental ini biasanya membatasi kondisi dengan ketakutan yang berlebihan akan tersedak makanan, yang dapat mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang diperlukan.
BACA JUGA:Manfaat Kiwi yang Ternyata Mampu Meningkatkan Kesehatan Mental
BACA JUGA:Efek Positif Musik untuk Kesehatan Mental
6. Pica
Pica adalah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan mengonsumsi benda-benda yang tidak layak dimakan. Orang dengan pica cenderung memiliki keinginan untuk mengonsumsi benda-benda yang tidak biasa sebagai bagian dari kebiasaan makan mereka.
Terlepas dari jenis gangguan makan yang dialami, pengidapnya juga sering menunjukkan gejala depresi, kelesuan, serta cenderung menghindari situasi sosial dan menarik diri dari orang lain.
Kelompok Rentan Penyakit Gangguan Kesehatan Mental Eating Disorder
1. Berjenis Kelamin Wanita
Meskipun gangguan makan dapat terjadi pada siapa saja, beberapa peneilitian menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terkena gangguan makan dibandingkan dengan pria. Terlebih wanita pasca hamil.
2. Berusia Remaja