Apa itu Kurikulum Merdeka dan Apa Keunggulanya? Berikut Jawabanya!

Sabtu 23-12-2023,09:12 WIB
Reporter : Ardiffa Eka
Editor : Puput Nursetyo

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dibandingkan dengan negara-negara lain secara global, pendidikan di Indonesia masih belum memenuhi harapan.

Proses pembelajaran di Indonesia cenderung hanya fokus pada keterampilan membaca, sementara kemampuan tingkat tinggi seperti berpikir kritis dan menginterpretasi masih minim dalam perkembangan anak-anak di Indonesia

Ditambah dengan dampak learning loss selama 2-3 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Indonesia menghadapi krisis pembelajaran yang signifikan.

Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami kehilangan dalam proses pembelajaran, dan bahkan minat serta antusiasme belajar mereka semakin tergerus.

BACA JUGA:Implementasi Kurikulum Merdeka Diterapkan untuk Semua Satuan di Indonesia Termasuk Jenjang SMK

BACA JUGA:Kelebihan Kurikulum Merdeka, Lebih Kontekstual dan Sesuai Kebutuhan Industri Masa Depan!

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, terjadi suatu kebutuhan akan perubahan. 

Inilah yang mendorong Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada tanggal 11 Februari 2022.

Kurikulum Merdeka merupakan suatu pendekatan kurikulum yang menonjolkan pembelajaran intrakulikuler yang beragam.

Dalam kurikulum ini, konten pembelajaran dirancang secara optimal untuk memberikan peserta didik waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.

Guru dalam Kurikulum Merdeka memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

BACA JUGA:6 Manfaat Kurikulum Bagi Pendidikan, Menggali Seluruh Potensi Siswa

BACA JUGA:Seluruh Sekolah SD dan SMP di Purbalingga Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka

Membangun pemahaman konsep secara mendalam melalui suasana belajar yang menyenangkan menjadi fokus Kurikulum Merdeka. 

Kendala dalam pembelajaran selama ini salah satunya terletak pada metode yang monoton, yang berdampak pada kurangnya antusiasme siswa.

Sementara sebenarnya, tingkat antusiasme anak didik terhadap pembelajaran memiliki peran krusial sebagai modal penentu kesuksesan proses belajar.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan kreatif untuk memilih beragam perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan individu siswa.

Guru tidak lagi diwajibkan mematuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), namun penilaian lebih difokuskan pada pemantauan dan perbaikan perkembangan setiap siswa dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Sekolah di Banyumas Diberi Keleluasaan Memilih Jenis Implementasi Kurikulum Merdeka

BACA JUGA:Mantap, Sukses Terapkan Kurikulum Merdeka, Kab Cilacap raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka, yang dirancang dengan sederhana dan fleksibel, bertujuan meningkatkan keterlibatan siswa. 

Pembelajaran akan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berkreasi melalui tugas-tugas berbasis proyek.

Dalam konteks ini, "kedalaman" dalam pemahaman suatu konsep diperkuat dalam upaya membangun dan menguatkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

Pada tingkat SMA/MA, siswa tidak terikat untuk memilih jurusan seperti IPA/IPS/Bahasa, melainkan memiliki kebebasan untuk menentukan kombinasi mata pelajaran.

Sesuai dengan bakat, minat, dan aspirasi mereka dalam Kurikulum Merdeka.

BACA JUGA:Semua MTs di Banyumas Miliki SK Pelaksana Kurikulum Merdeka

BACA JUGA:Seluruh SD dan SMP di Purbalingga 100 Persen Terapkan Kurikulum Merdeka Berubah, Ini Penjelasan Kadindikbud

Dengan kebebasan ini, siswa dapat lebih interaktif dan antusias dalam mengikuti proses belajar.

Menciptakan suatu ciri khas dari Kurikulum Merdeka yang menitik beratkan pada pengembangan potensi anak didik.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam karena berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fase yang sesuai. 

Peserta didik dan tenaga pendidik akan lebih merdeka, tanpa program peminatan di SMA, peserta didik dapat memilih mata pelajaran berdasarkan minat, bakat, dan aspirasi.

Guru mengajar sesuai dengan tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.

BACA JUGA:Standarisasi Adaptasi Kurikulum Merdeka Wajib Dilakukan Sekolah, Ini Alasannya

BACA JUGA:Dindik Minta Sekolah Berpatisipasi Aktif Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

Sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum serta pembelajaran sesuai karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. 

Kurikulum Merdeka juga lebih relevan dan interaktif, Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti kesehatan dan lingkungan.

Hal ini bertujuan mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila. (aef/*)

Kategori :