BACA JUGA:Lengger dan Ebeg di Kafe, Jaring Segmen Pasar Milenial
4. Diiringi dengan Seorang Pawang dan Musik Tradisional
Seperti kesenian khas Jawa lain yang kebanyakan memakai pawang, tari laisan pun sama saja. Pawang biasanya berperan membacakan matra yang merupakan elemen terpenting selama berlangsungnya pertunjukan.
Selayaknya kesenian lain yang erat dengan musik tradisional, laisan juga diiringi dengan musik tradisional karawitan sederhana seperti gending.
Namun, diketahui di era sekarang sudah banyak pertunjukan laisan yang mengenakan alat musik modern, contohnya orkes.
5. Penari Berganti Pakaian dan Bertukar Jiwa (Kesurupan)
Seperti yang telah disebutkan di atas, penari akan mengalami kesurupan tepat ketika berada di dalam kurungan.
BACA JUGA:Meriahkan Hardiknas, 240 Siswa-Siswi SMP N Lumbir Bakal Ngebeg Bareng
BACA JUGA:Seni Lintas Dimensi, Lengger dan Ebeg pun Kini Tampil di Kafe
Tak hanya kesurupan, penari juga akan berganti pakaian dengan pakaian wanita serta berdandan dan akan menari dengan lihai. Dan tentunya, semua hal-hal tersebut tak lepas dari unsur magis dan mantra-mantra pendukungnya.
Itu dia sejumlah fakta seputar tari laisan atau sintren ini. Budaya memang beragam jenisnya.
Mungkin saja, di daerah lain pun ada kesenian serupa tari Laisan ini, yang jadi keenian khas Banyumas. Hanya saja, terkadang berbeda daerah bisa berbeda nama pula. Karena Indonesia memang gudangnya kesenian, apalagi budaya Jawa yang kental akan adat istiadat. (*)