Dia mendapatkan pendampingan setiap kali menjalani perawatan medis. Saat ini, Turwati masih menjalani perawatan rutin termasuk kemoterapi di RSUD dr Margono Soekarjo Banyumas.
Annisa mengatakan, latar belakang ekonomi keluarganya, dimana suaminya hanya bekerja sebagai penderes nira kelapa, menjadi kendala tersendiri.
Meski, sudah mendapatkan sejumlah bantuan dari pemerintah untuk mengobati penyakitnya. Turwati dan keluarganya mengalami kendaya biaya transportasi untuk berobat.
Hal itu diperparah dengan kondisi ekonomi keluarganya, yang tak menentu. Karena Turwati tak lagi bisa bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Sebelum sakit Turwati bekerja sebagai pekerja di perusahaan plasma bulu mata rumahan.
Tak hanya itu anak pertamanya yang sudah beranjak dewasa juga tak bisa membantu perekonomian keluarga. Sebab, harus merawat ibunya di rumah.
Annisa mengungkapkan, saat ini Turwati juga mendapatkan bantuan dari Kemensos RI, untuk operasional transportasi untuk mengakses layanan kesehatan, kursi roda untuk memudahkan mobilitas, pengembangan usaha untuk suaminya, serta bahan makanan pokok sehari-hari.
Namun, diakui oleh Annisa, Turwati masih membutuhkan banyak bantuan, untuk menopang perekonomian kekuarganya, yang tidak menentu. "Dia masih membutuhkan banyak bantuan dari dermawan," ujarnya. (*)