Limbah Kulit Nanas Menumpuk di Gerumbul Karet Dibuat pupuk Organik

Selasa 08-08-2023,13:47 WIB
Reporter : Fijri Rahmawati
Editor : Laily Media Yuliana

BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Warga di Gerumbul Karet RT 1 RW 4 Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, Suryati, hasilkan limbah dari berdagang buah nanas.

Setiap hari Suryati beraktivitas mengupas nanas rata-rata sampai 300 buah. Bahkan ketika Ramadan, Suryati mengupas nanas hingga empat kali lipatnya, atau kisaran 1.200 buah.

Dampaknya, kupasan kulit nanas menumpuk dan lambat laun semakin bertambah banyak menjadi limbah. Sedangkan Suryati mengalami kesulitan untuk pengelolaannya.

BACA JUGA:Pengolahan Sampah Desa Pasiraman Kidul Gandeng TPA Tipar Kidul

"Selama ini, limbah kulit nanas belum termanfaatkan," kata Suryati, Selasa (8/8) di lokasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan solusi agar limbah nanas dapat terkelola dan bermanfaat. Maka, Suryati menyampaikan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sumpiuh

Koordinator Penyuluh BPP Sumpiuh, Suwinarto menyampaikan, limbah nanas bisa dibuat menjadi pupuk organik cair dan padat melalui proses fermentasi.

"Dari pembuatan pupuk organik cair, menghasilkan ampas yang selanjutnya diproses menjadi bokashi atau pupuk organik padatnya," jelas Suwinarto pada warga yang hadir dalam praktek produksi pupuk organik.

Pupuk organik cair dan padat tersebut bisa digunakan untuk tanaman. Dengan begitu, tidak harus membeli pupuk organik karena sudah bisa membuat sendiri.

BACA JUGA:Viral, Petani Asal Kejawar Ketemu Ganjar: Jangan Mempersulit Petani

Suwinarto menambahkan, tidak hanya limbah kulit nanas yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair dan padat. Pupuk organik bisa dihasilkan pula dari limbah rumah tangga.

Oleh karena itu, BPP Sumpiuh mengajak warga, terutama kelompok wanita tani di wilayah Kecamatan Sumpiuh untuk mengelola limbah organik agar memiliki manfaat. (fij)

Kategori :