Ia pun berlatih. Gigih sekali. Sampai-sampai Gunung Slamet pun dia taklukan. Ia lari sampai pos 9, kemudian turun lagi. Tak sampai satu hari.
"Lalu ikut seleksi nasional di Bogor, dan terpilih," katanya.
Berangkatlah dia ke Austria mewakili Indonesia. Beradu lari bersama perwakilan dari ratusan negara lainnya.
Mimpinya tak berhenti di Austria. Meski tubuhnya kalah dengan dinginnya suhu di sana. Tekadnya sudah bulat. Dia pun terus melatih kemampuannya. (*)