PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID- Hujan mulai jarang di Kabupaten Purbalingga. Karenanya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga khawatir rumput hijau di Alun-alun kering karena awal kemarau. Terlebih saat Agustus biasanya digunakan untuk upacara maupun latihan pasukan pengibar bendera.
"Kami semprot dengan pupuk cair karena khawatir sampai Agustus mendatang rumput pada mati. Selain tidak enak dipandang, saat untuk kegiatan debu sangat menganggu," tegas Kabid Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Purbalingga, Jompong Juhartono, Senin 19 Juni 2023.
Pupuk cair dalam seminggu diberikan 3 kali penyemprotan. Ditambah dengan penyiraman air dalam tangki 500 meter kubik sebanyak sehari minimal 5 tangki.
"Upaya lain pemeliharaan tanaman di sejumlah taman dan hutan kota, beberapa pekan terakhir kami optimalkan," tambahnya.
BACA JUGA:Kerap Tak Kebagian Air, Puluhan Warga Perumahan Minta Solusi Perumdam
Pihaknya juga mengakui jika pemeliharaan dan perawatan tanaman baik di alun-alun maupun taman dan hutan kota masih terkendala minimnya anggaran.
"Kalau soal anggaran kami jelas hanya untuk perawatan saja. Kalau pengadaan baru dan perbaikan taman, belum bisa tahun ini," katanya.
Dia optimis kemarau tahun ini tetap bisa diantisipasi, sehingga tanaman tidak mudah rusak dan tetap enak dilihat. (amr)