CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Relawan desa tangguh bencana (Destana) di Kabupaten Cilacap, belum dimiliki semua desa yang memiliki potensi bencana alam.
Dari 150 desa di Kabupaten Cilacap yang memiliki potensi bencana, baru 45 desa yang memiliki relawan Destana. Dikarenakan minimnya anggaran untuk pembentukan relawan Destana.
"Kita setiap tahun mengajukan ke APBD untuk pembentukan Destana, menyesuaikan anggaran alokasi APBD. Baru untuk tahun depan akan mengajukan usulan lagi," kata Plt Kalak BPBD Cilacap, Erna Suharyati.
BACA JUGA:Mobil Rental Dijadikan Jaminan Hutang, Berujung Mendekam di Penjara
Erna mengatakan, dibentuknya Relawan Destana, agar sebelum terjadi bencana, masyarakat siap menghadapinya. Baik secara struktur administrasi maupun struktur budaya.
"Cilacap ini kan banyak potensi bencananya. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana. Jadi sebelum terjadi bencana masyarakat harus siap dalam menghadapinya," kata Erna.
Erna mengatakan, saat ini banyak desa-desa di Kabupaten Cilacap yang memiliki potensi bencana mulai sadar dalam upaya mitigasi. Pihaknya pun terus berkoodinasi dengan lintas sektoral dan stakeholder untuk upaya preventif hingga tanggap darurat bencana.
BACA JUGA:Belum Ditemukan Hewan Kurban yang Terjangkit LSD atau PMK
Upaya tersebut pun juga dilakukan dalam pembentukan klaster penanganan darurat bencana. Yakni klaster logistik, pengungsian dan perlindungan, kesehatan, pendidikan, pencarian dan penyelamatan, sarana dan prasarana, ekonomi dan pemulihan dini.
"Secara rutin setiap Destana juga melakukan simulasi mitigasi bencana. Upaya ini dilakukan untuk memastikan personel Destana memiliki kemampuan tanggap darurat saat bencana benar-benar terjadi," ujar Erna. (ray)