PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas akan menyikapi serius gelandangan dan pengemis (gepeng) yang marak muncul di perempatan lampu merah.
Hal itu diungkapkan Budi Suharyanto, Kabid Perlindungan Jaminan dan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermades Banyumas.
Budi mengatakan, berdasarkan analisa, pada tahun 2023 jumlah pengemis manusia silver ataupun pengamen badut meningkat.
"Untuk analisa kita tahun 2023 khususnya pengemis semakin banyak, cuma memang kita kendalanya masih di penegakan Perda," katanya, Sabtu (13/5).
Budi juga menyebutkan, jika kerap menerima aduan terkait gepeng di perempatan jalan.
"Memang banyak sekali aduan yang masuk, ada anak dibawah umur meminta-minta, manusia silver, nah ini menimbulkan kerawanan," jelasnya.
Namun untuk tindak lanjut, terkendala di personil. Sehingga untuk masalah tersebut menurutnya, akan dirapatkan pada Selasa (16/5) depan.
"Selasa nanti kita akan bahas opd teknis terkait sinergitas penanganan PPKS ini, mulai dari Dinkes, Puskesmas, Satpol PP dan TKSK," sambungnya.
Dalam rapat yang direncanakan itu, Budi menuturkan, akan dibahas masalah SOP penganganan PGOT ataupun PPKS.
"SOPnya nanti kita akan buat, setelah di evakuasi misalnya kirim ke Dinsos, tugas kita lebih panjang lagi, kita rawat di rumah singgah, bahasa kami edukasi, kalau tidak di edukasi kita kirim ke panti PGOT. Jadi kita bangun sinergitas," pungkasnya. (win)