JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, merasa kecewa dengan perilaku para pelaku yang membuat laporan palsu adanya orang tenggelam di Kalimalang.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said bahkan Menjelaskan, para pelaku yang membuat laporan palsu tersebut tidak memiliki hati nurani.
“Sangat disayangkan dan mengecewakan bagi kami. Saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan ngerjain kepolisian, Basarnas, komunitas-komunitas relawan yang berhari-hari melakukan pencarian,” ujar Said kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).
Timsar Gabungan kata dirinya, sempat melakukan pencarian sejauh 7 kilometer dengan menggunakan 10 perahu.Selain itu, petugas gabungan bahkan menerjunkan 50 personel untuk mencari keberadaan Wahyu.
“Kemarin sampai 6-7 kilo kami melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi, tidak kurang dari 50 personel, itu ada 7-10 perahu yang kita kerahkan,” kata dia.
Kata Said, Yang ternyata merupakan tersangka sekaligus dalang dibalik laporan palsu yang sudah dibuat.
Diberitakan, Wahyu bersama dengan ketiga rekannya, yakni Abdul Mulki (37), Dena Surya (25), dan Asep Riak (35) untuk menyusun skenario telah ditabrak seseorang menggunakan mobil Fortuner dan membuat laporan palsu ke polisi.
Mereka menyusun skenario tersebut selama sebulan penuh demi mendapatkan uang klaim jiwa asuransi sebesar Rp 3 miliar.
https://radarbanyumas.co.id/pencarian-eril-terus-dilakukan-sudah-mencakup-area-29-km/
Dalam laporannya, tersangka Wahyu juga dikabarkan hilang dan tercebur di sungai Kalimalang.
Setelah ditelusuri, Wahyu diketahui tidak hilang dan kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Metro Bekasi. (dil/pojoksatu)