DIMAS PRABOWO/RADARMAS
BONUS: Peserta Xplore Purwokerto "menikmati" bonus tanjakan dengan menuntun sepeda Sabtu (9/10) lalu.
Diikuti Goweser Berbagai Daerah
PURWOKERTO - Jika digarap serius tentu tak ada yang tak mungkin. Hampir seribu goweser sudah memadati area Pendopo Si Panji Purwokerto, Sabtu (9/11) pagi. Mereka bersiap menggenjot sepeda lipatnya untuk menjelajah keindahan Purwokerto dan sekitarnya.Kali ini, event dikemas dengan tajuk Xplore Purwokerto 2019.
Ketua Panitia Xplore Purwokerto 2019 Adi Irawan mengatakan, gowes ini ajang sportourism perdana yang digagas komunitas Sepeda Lipat Purwokerto (SELIP). Terbagi dalam tiga pos pemberhentian dengan jarak tempuh 53 km. "Total peserta yaitu 930 peserta yang berasal dari seluruh pelosok nusantara," kata dia.
Para peserta diantaranya datang dari Palu, Palangkaraya. Bangka Belitung, Palembang, Makasar, Surabaya, Bandung, Tasikmalya, Serang, Banteng, Jakarta, Semarang, Jogja, dan Solo.
"Kita mengusung sportourism, dimana peserta disuguhkan dengan jelajah wisata. Baik itu wisata alam, kuliner, bahkan kesenian," tuturnya. Xplore Purwokerto 2019 diharapkan bisa rutin dihelat tiap tahunnya.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kegiatan sepeda lipat ini mengukir sejarah baru di Banyumas. Menurutnya, baru pertama kali ada acara sepeda lipat seperti Xplore Purwokerto 2019 di Banyumas.
"Saya ucapkan selamat dan terimakasih baik kepada panitia maupun peserta. Ini ide yang bagus. Selamat datang kepada saudara-saudaraku yang berkenan meramaikan acara ini. Mudah-mudahan tahun depan bisa diadakan lagi," imbuhnya.
Husein mengatakan, di masa mendatang, Dinporabudpar bisa mengadakan event seperti itu dengan bekerja bersama pihak swasta. "Sehingga satu tahun bisa dua kali," imbuhnya.
Turut menjadi peserta, Istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yakni Siti Atiqoh Supriyanti. Dia yang hobi bersepeda pun mengapresiasi Xplore Purwokerto.
"Saya hobi bersepeda, dan senang sekali turut serta dalam acara ini. Saya merasakan ini track yang bagus, dikemas dengan baik," ujarnya.
Dia mengakui, kegiatan ini dikemas dengan sangat baik karena mengusung sporturism. Peserta disuguhi dengan beragam pemandangan indah, kuliner serta kesenian.
"Kami disuguhi dengan kesenian-keseniannya, juga diawal dibekali tentang pengetahuan-pengetahuan sejarah di Purwokerto. Kita juga dikenalkan dengan kulinernya," ujarnya.
Tak hanya itu, sembari tertawa, Atiqoh menceritakan tanjakan yang membuatnya sedikit menuntun sepedanya.
"Tentang tanjakan. Ya bagi kami yang seneng gowes, menaklukkan tanjakan
seperti itu mendapat kebahagiaan tersendiri. Sempat capek itu ditanjakan peninis, dikayuh ga jalan-jalan, gear juga sudah habis," ujarnya disertai tawa.
Sementara, jalur kegiatan tersebut yakni mulai start Halaman Pendopo Sipanji - alun alun purwokerto - Jl.Jend.Sudirman - Jl.Merdeka - Tugu Pembangunan Jl.Jend. Gatot Subroto - Jl.Bank - Underpas Jendral Sudirman - Pertigaan Porka ke utara - Unwiku - Beji - Karangnangka - Keniten. Dengan Pitstop 1 di lapangan Windujaya.
Dilanjutkan dengan Melung - Ketenger dan melewati tempat wisata bukit agaran, batu warna melung. Dengan Pitstop 2 di Curug Bayan. Kemudian lanjut kembali melalui Bundaran Baturaden - wanawisata Baturaden dan Pitstop 3 di Telaga Sunyi.
Setelah itu berlanjut rute dari Limpakuwus - Kutayasa - Kemutug - Mandala - Pabuaran - Jl. Sunan Ampel - Tambaksogra - Dukuhwaluh - Jl. Raden Patah - Jl. dr. Gumbreg - RS. Margono - Puteran Bundaran Monumen Gatot Subroto - Berkoh - Jl.Jend. Soedirman - Alun-Alun - Pendopo Si Panji. (mhd)