DIRAWAT : Herlina harus dievakuasi karena mengalami hiportermia, dan harus menjalani perawatan di Puskesmas Karangreja. AMARULLAH NURCAHYO
PURBALINGGA - Suhu yang sangat dingin di jalur pendakian Gunung Slamet melalui Posko Bambangan, berimbas pada para pendaki. Satu pendaki atas nama Herlina (19), harus dievakuasi dari jalur pendakian karena mengalami penurunan kesadaran dan suhu tubuh ekstrim (Hipotermia), Senin (31/12) malam.
Herlina langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk mendapatkan perawatan medis darurat. Mahasiswa asal Boyolali ini kembali sadar dan mulai normal hingga dua jam kemudian, pasca dibantu tenaga medis
Kepala Puskesmas Karangreja dr Sri Wahyudi, Selasa (1/1) petang menjelaskan, korban dibawa ke Puskesmas oleh tim SAR, petugas TNI Polri dan sejumlah rekannya pada tengah malam. Korban dalam kondisi lemas, tubuh pucat dan sesak nafas.
"Korban diinfus dan ditangani secara medis. Kondisi korban membaik setelah beberapa jam kemudian. Setelah korban bisa makan, berdiri dan berjalan, korban diantar lagi ke basecamp pendakian," katanya.
Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Slamet Ardianzah mengatakan, rombongan pendaki sebanyak 13 orang. Salah satunya mengalami hipotermia dan dievakuasi oleh rekan-rekannya hingga pos pendakian.
Sementara itu, lebih dari 1.000 orang mendaki untuk menghabiskan liburan dan menyambut pergantiann tahun di Gunung Slamet. Mereka datang dari sejumlah kota di Pulau Jawa bahkan dari luar Pulau Jawa. "Jika di total setahun ada lebih dari 25 ribu pendaki," ujarnya. (amr/sus)