KAPOLRES Banyumas AKBP Azis Andriansyah SH SIK MHum menyatakan, polisi masih menggali keterangan dari pelaku. Akan tetapi pelaku memilih bersikap tertutup dan tidak banyak memberikan keterangan kepada polisi.
"Kami masih terus mengintrogasi pelaku. Dia hanya menjawab pertanyaan dengan mengeram. Pelaku sempat mengucapkan kata Toghut," jelas Kapolres kepada Radarmas, Selasa siang. Motif penyerangan masih didalami polisi. Namun demikian, polisi memastikan aksi yang dilakukan sudah terencana.
"Dari pakaian yang dikenakan pelaku, ada satu logo yang mirip dengan salah satu logo kelompok teroris tertentu," ungkapnya.
Beberapa saat setelah mengamankan pelaku, polisi melakukan penggerebegan di rumah pelaku. "Saat penggerebegan di Purbalingga, rumah pelaku dalam keadaan kosong. Selama ini, pelaku memang tinggal seorang diri dan keluarga berada di luar daerah," paparnya. Di dalam rumah pelaku, ditemukan beberapa catatan dan buku yang diduga terkait dengan aksi penyerangan.
"Pelaku penganggutan, ada beberapa barang yang disita dari rumahnya tapi sedang dianalisa oleh ahli. Tidak ditemukan bahan peledak di dalam rumah, tapi ada sebuah kain dengan logo serupa seperti yang ada pada pakaian yang dikenakan pelaku," tegasnya.
Atas temuan tersebut, Kapolres berkonsultasi dengan atasan dan berusaha melacak keterlibatan pelaku dengan organisasi tertentu. Sejauh ini, polisi menyimpulkan pelaku beraksi dengan seorang diri.
"Kami masih mendalami, sementara disimpulkan pelaku beraksi sendirian. Namun, kami sedang melacak kemungkinan pelaku tercatat dan terlibat dengan organisasi tertentu," kata Kapolres.
Saat diringkus, polisi menemukan atribut dan logo mirip anggota kelompok teroris tertentu. Pelaku mengenakan pakaian hitam, celana biru, jaket hitam, helm hitam dan cadar bertuliskan huruf arab. Di tubuh pelaku , juga ditemukan senajat tajam jenis sangkur. Senjata tersebut diselipkan di ikat pinggang karate berwarna putih. (mif)