Tidak Mau Setengah-Setengah
PURBALINGGA - Revitalisssi alun-alun Purbalingga batal dilakukan tahun ini. Pemkab beralasan masih membutuhkan referensi model alun-alun yang representatif. Jika akan direvitalisasi maka harus maksimal.
Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengatakan, penundaan dilakukan karena tidak ingin tanggung-tanggung dalam merevitalisasi alun-alun Purbalingga. "Rencananya alun-alun Purbalingga akan kami bangun dengan dilengkapi basement seperti di Bandung. Lantai di bawah akan digunakan untuk relokasi PKL dan areal parkir. Sedangkan lantai atasnya digunakan sebagai tempat terbuka hijau," jelasnya, kemarin (9/3).
BATAL : Rencana revitalisasi alun-alun Purbalingga batal dilakukan tahun ini. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS)
Menurutnya, dengan konsep tersebut maka anggaran Rp 3,5 miliar yang sudah sempat dialokasikan sebelumnya tidak akan cukup. "Untuk merevitalisai alun-alun seperti konsep baru membutuhkan anggaran Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar. Jadi rencana revitalisasi alun-alun tahun ini akan kami tunda dulu. Kami akan mematangkan konsepnya terlebih dahulu," lanjutnya.
Tasdi menambahkan, rencananya revitalisasi alun-alun dengan konsep baru nantinya akan seperti alun-alun di Kota Bandung. "Nanti akan dilengkapi air mancur dan fasilitas lainnya," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga Setiyadi menambahkan, rencana awal memang akan direvitalisasi tahun ini. Namun bupati mengatakan akan melihat alun-alun kota Bandung sebagai referensi.
"Kalau saat ini tetap direvitalisasi, dikhawatirkan tanggung dan hanya membuang waktu dan biaya saja,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Purbalingga Sugimin mengatakan, tidak terlalu mempermasalahkan ditundanya revitalisasi alun-alun Purbalingga yang rencananya akan dilakukan tahun ini. Menurut Sugimin, sejak rencana revitalisasi alun-alun digulirkan, pihak dewan tidak mengetahui secara rinci detail anggaran akan digunakan untuk apa.
REFERENSI : Alun-alun bakal dibuat seperti alun-alun Kota Bandung.
Diakui Sugimin, ada beberapa proyek yang semua dominan dari eksekutif. Sehingga DPRD yang ikut membahas APBD seakan tidak diberitahu secara detail. “Kami berharap proyek apapun atau misalnya akan ada revitalisasi alun-alun, dewan digandeng dalam teknis dan detail anggarannya," tuturnya.
Terkait dengan ditundanya revitalisasi alun-alun yang sudah dianggarkan di APBD 2017, Sugimin mengatakan, dewan akan segera memanggil DPUPR untuk menjelaskan beberapa proyek yang dilaksanakan tahun ini. Termasuk soal bataknya revitalisasi alun-alun.
"Semua kegiatan ini harus diawasi dan dipantau agar semua tepat sasaran dan mutu. Imbasnya akan ke masyarakat. Jadi sejak dini harus dilakukan koordinasi intensif soal proyek yang akan direaalisasikan tahun ini,” tegasnya. (tya/amr/sus)