PURBALINGGA - Perbaikan jalan di beberapa wilayah di Kabupaten Purbalingga belum juga selesai. Warga berharap proyek jalan segera selesai, karena menggangu lalu lintas. Pasalnya akses jalan menjadi makin sempit. Bahkan jalur alternatif tertentu juga menggunakan sistem buka tutup.
Agung Wibowo, warga Jalan MT Haryono mengatakan, pembetonan jalan membuatnya harus menggunakan jalur alternatif yang jarak tempuhnya cukup jauh. Dia mencontohkan, ketika akan ke Pasar Segamas harus melalui jalur alternatif karena lingkar Sirongge belum selesai.
"Saya paham, jalan dibeton agar tidak cepat rusak dan lebih layak pakai. Tapi saya berharap bisa cepat selesai," kata Agung.
Warga Padamara, Fajar Prasaja juga berharap hal serupa. Sebab, pembetonan jalan di beberapa titik sering menyebabkan lalu lintas macet.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Sigit Subroto mengatakan, beberapa paket jalan sudah selesai 100 persen untuk pembetonan. Paket tersebut yakni paket Karangreja-Kutabawa II, Pagembrungan-Badagan, Selaganggeng-Kutabawa, Bancar-Pagembrungan I dan Karangpule. Sedang 3 paket lainnya, yakni Grecol-Mewek, Bancar-Pagembrungan II dan Karangreja-Kutabawa I pengecoran sudah 85 persen.
"Beberapa tinggal finishing gorong-gorong seperti di Karangpule. Jika tak ada kendala, November sudah bisa dimanfaatkan. Saya berharap masyarakat bisa bersabar," ungkapnya.
Masyarakat diminta menggunakan jalur alternatif di sejumlah jalan yang sedang dalam proses pembetonan. Sigit mengatakan, bagi yang akan melawati jalur Selaganggeng-Pagembrungan untuk menggunakan jalur alternatif melalui Slinga maupun Sempor karena jalan rawan longsor dan sedang dalam penanganan talud.
"Untuk lingkar Sirongge, saya minta warga juga menggunakan jalur alternatif sekitar Kelapa Sawit-Dawuhan. Karena saat ini lingkar Sirongge masih 70 persen proses pembangunan jalan betonnya," ungkapnya.
Sigit menuturkan, secara normal kegiatan proyek pengerjaan pelebaran jalan membutuhkan waktu 4-6 bulan. Secara umum, kontrak kegiatan banyak dilakukan pada bulan April sehingga September sudah selesai. Dia mengakui, sejumlah kegiatan memang lamban karena sempat terhambat distribusi beton.
Dikatakan, ntuk kegiatan paket jalan terdapat 110 paket dengan anggaran Rp 195,9 miliar. Beberapa pengerjaan yang sampai saat ini masih dalam status diselesaikan seperti pelebaran jalan Kalikabong-Sirongge dengan nilai kontrak Rp 3,6 miliar, jalan TMP ke Karangpoleh sebesar Rp 2,3 miliar, dan jalan Mewek-Kalimanah sebesar Rp 3,1 miliar. Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini berbatas akhir September, dan akan mendapat penambahan 50 hari jika belum selesai sesuai batas waktu.
"Jika nantinya penambahan 50 hari tak kunjung selesai. Maka kontrak dengan rekanan langsung diputus," ungkapnya. (ziz/sus)