PURWOKERTO - Selepas adzan Isya, Reza segera bergegas ke Masjid Salahuddin, Sokaraja Kulon. Gerimis tak jadi soal. Ia kayuh sepedanya meluncur ke masjid.
Dia pilih tarawih berjamaah. Lebih khusyuk menurutnya.
https://radarbanyumas.co.id/mui-banyumas-sarankan-surah-tarawih-jangan-terlalu-panjang/
"Senang sudah bisa tarawih," katanya. Menurutnya, ramadan kali ini penuh berkah. Tarawih jamaah di masjid sudah diperkenankan.
Soal aturan dan protokol saat salat tarawih, ia tidak masalah. Dengan senang hati ia laksanakan. "Protokol kesehatan tidak masalah. Sudah pada tahu juga," terangnya.
Terpisah Tamir Masjid Salahuddin Ulil mengatakan, terkait penerapan protokol kesehatan ia sangat siap. Jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk masjid, tidak ada karpet, sudah diterapkan.
Ia tambahkan, selain jadi tempat ibadah warga sekitar Masjid Salahuddin juga jadi masjid transit. Karena lokasinya tepat di tepi jalan raya.
"Bagi jamaah non mukimin kita sediakan tempat tersendiri," tuturnya.
Kabag Kesra Setda Kabupaten Banyumas Suwondo Geni mengatakan, ia sudah meminta kepada tamir dan gugus tugas masjid juga mushala lakukan pemantauan rutin. Ia bercerita pengalaman dirinya memantau dilapangan, masyarakat lebih mendengarkan dihimbau oleh warganya sendiri, dari pada dihimbau oleh orang yang bukan berasal dari warganya.
Di bagian lain, tetap ada informasi terkait berjubelnya jemaah di sebagian masjid di Banyumas di hari pertama Tarawih.
Kantor Kemenag Banyumas menindaklanjuti permintaan Pemkab Banyumas untuk melakukan pemantauan salat tarawih. Mereka menerjunkan penyuluh mulai Selasa (13/4) malam.
Pantauan Radarmas di Masjid Al-Muhajirin dan Mushola Nurul Huda Sokaraja, di dua tempat ini telah menerapkan prokes dengan ketat. Jemaah salat tarawih yang tidak sampai keluar dari halaman masjid.
KaKanKemenag Banyumas, Drs. H. Akhsin Aedi Fanani, M.Ag mengatakan KanKemenag langsung bergerak mulai Selasa (13/4) malam untuk melakukan pemantauan sekaligus eduksi kepada masyarakat.
"Insya Allah akan ada laporan. Jadi hari ini (Selasa) sudah mulai pemantauan sampai Kamis," katanya melalui Kasi Bimas Islam, H. Afifudin Idrus, SAg MPd.I kepada Radarmas, Selasa (13/4) malam.
Afif menjelaskan di hari pertama merupakan tahapan edukasi pada masyarakat plus pemantauan dan pada Kamis (15/4) baru ada pelaporan. Setelah diedukasi, kemudian dimonitoring lagi dua hari kemudian.
"Malam minggunya (Sabtu malam) laporan lagi bagaimana setelah diedukasi," terang dia. (aam/yda)