RUSAK: Rumah yang hancur sebagian akibat terseret banjir Sungai Pelus belum tertangani sepenuhnya. DIMAS PRABOWO/RADARMAS
PURWOKERTO - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas mengusulkan ke BPBD sekitar Rp 25 miliar untuk penanganan pasca bencana di 22 lokasi. Karena kondisi kesiapan anggaran BTT sangat terbatas maka penanganan dilakukan secara efisiensi, dan dipilih yang prioritas.
"Pak Bupati meminta ada efisiensi dan prioritas. Dari 22 lokasi tersebut kita lakukan optimasi mana yang sebenarnya tugas pemerintah pusat kalau di sungai itu balai besar, mana yang bisa kita usulkan melalui anggaran BNPB dan itu sudah kita lakukan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas Irawadi.
https://radarbanyumas.co.id/bpbd-banyumas-sudah-minta-bantuan-ke-bnpb-soal-longsoran-kali-pelus/
Setelah dipetakan prioritasnya dan dilakukan optimasi ia jelaskan, ada sekitar 10 lokasi dengan anggaran Rp 5 miliar.
"Tinggal yang kecil-kecil yang mungkin dampaknya besar bagi perekonomian lokal tapi tidak mungkin ditangani oleh pemerintah pusat. Lokasinya mulai dari Jembatan Pliken, ada juga di Kaliori itu longsor jalan, Purwojati, Gumelar 3 titik, Lumbir juga ada, sampai Rawalo," terangnya.
Ia sebut penanganan akan dilakukan dalam waktu dekat. Sifatnya ia sebut darurat, namun bisa juga bentuknya permanen. "2 bulan harus selesai," paparnya.
Lanjut, ia sebutkan untuk penanganan pasca bencana akan menggunakan anggaran BTT dan BPBD.
"Itu sangat urgen. Juga tidak mungkin pusat akan menangani," pungkasnya. (aam)