PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga HR Bambang Irawan berkomitmen akan segera berkordinasi dengan pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, untuk menangani ruang kelas SD Negeri 1 Candiwulan, yang ambruk, Jumat, 16 Mei 2025 malam.
Hal itu diungkapkan olehnya, ketika mengecek kondisi bangunan kelas yang ambruk akibat hujan deras tersebut, Sabtu, 17 Mei 2025.
"Kami akan segera berkordinasi dengan para pihak sekiranya solusi apa yang akan dipakai, untuk penanganan ambruknya ruang kelas SD N 1 Candiwulan. Sebab, kejadian ini akan mengganggu kegiatan belajar mengajar beberapa kelas," ungkapnya.
Dia mengaku prihatin dengan ambruknya ruang kelas yang masih digunakan untuk belajar mengajar tersebut. Dia juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, karena terjadinya saat tidak ada kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Sudah Lapuk, Atap Ruang Kelas SDN 1 Candiwulan Ambruk
BACA JUGA:Ancam Kerusakan Makin Parah, Sampah di Jembatan Ambruk di Cilapar Dibersihkan
Dia juga kembali mengingatkan, kepada Pemkab Puurbalingga dan dinas terkait, untuk mengecek dan menginventarisir bangunan sekolah lain, yang berpotensi terjadi hal serupa.
"Di wilayah lain mungkin masih banyak sekolah yang memakai bangunan lama dengan kondisi usianya sudah tua. Sehingga berpotensi mengalami kerusakan jika tidak di rawat secara berkala," lanjutnya.
Diketahui, meski hanya satu ruang kelas yang ambrol dan rusak, namun efeknya berimbas ke ruang yang berada di sisi kanan dan kiri bangunan. Sebab, kedua ruangan tersebut akhirnya tidak dapat digunakan.
Diberiakan sebelumnya, satu unit ruang kelas di SD Negeri 1 Candiwulan, Desa Candiwulan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, ambruk, Kamis, 16 Mei 2025 malam, sekira pukul 19.00 WIB.
BACA JUGA: Atap Masjid Ambruk di Grecol, lima Pekerja Terluka Tertimpa Reruntuhan
BACA JUGA:Bangunan Tua dan Sudah Lapuk, Penyebab Ruang Kelas di SD Negeri 1 Slinga Ambruk
Diduga kuat ruang kelas tersebut ambuk akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, sejak sore hari, sekira Pukul 16.00 WIB, hingga malam hari.
Karena atap ruang kelas diduga sudah lapuk dan beban genteng terlalu berat, serta hujan yang turun terus menerus. Sehingga memgakibatkan atap ruang kelas ambruk.