Dalam penguasaan bola, MU tampil superior dengan 73%. Sementara Bilbao cuma menguasai 27% permainan.
Jumlah operan MU pun jauh lebih tinggi. Mereka mencatat 628 operan dengan akurasi 88%, sedangkan Bilbao hanya 228 operan dan 70% akurasi.
Jumlah pelanggaran menunjukkan Bilbao bermain lebih keras. Tuan rumah melakukan 19 pelanggaran berbanding 7 milik MU.
Masing-masing tim mendapat 3 kartu kuning, tapi Bilbao juga harus kehilangan satu pemain karena kartu merah. MU sendiri cukup disiplin dan minim pelanggaran berisiko.
BACA JUGA:Hasil dan Highlight Verona vs Cagliari 29 April 2025 Lengkap dengan Statistik
BACA JUGA:Cagliari vs Verona: Kemenangan Penting Cagliari 2-0 atas Verona di Laga Serie A
MU juga lebih sering berada dalam posisi offside dengan 4 kali. Bilbao tidak tercatat satu kali pun terkena jebakan offside.
Tendangan sudut MU unggul tipis dengan 5 kali, sementara Bilbao 4 kali. Statistik ini menegaskan MU lebih banyak menekan.
Susunan Pemain Kedua Tim
Athletic Bilbao tampil dengan formasi 4-2-3-1 di laga ini. Julen Agirrezabala menjadi penjaga gawang utama mereka.
Di lini belakang, Bilbao menurunkan Oscar De Marcos, Dani Vivian, Yeray Alvarez, dan Yuri Berchiche. Duet pivot diisi oleh Mikel Jauregizar dan Inigo Ruiz de Galarreta.
BACA JUGA:PSG Bungkam Arsenal: Ini Ratings Pemain Arsenal vs PSG dalam Liga Champions 2025
BACA JUGA:Inter Milan vs AS Roma: Roma Curi Poin 1-0
Untuk lini serang, Bilbao mengandalkan kecepatan Nico Williams, kreativitas Alex Berenguer, serta pengalaman Inaki Williams. Di depan sendiri berdiri striker muda Maroan Sannadi.
Sementara itu, Manchester United turun dengan formasi 3-4-2-1. Andre Onana tetap menjadi andalan di bawah mistar. Lini belakang diisi oleh Leny Yoro, Harry Maguire, dan Victor Lindelof. Tiga bek ini tampil sangat disiplin sepanjang laga.
Pos wingback kanan diisi oleh Noussair Mazraoui, dan kiri oleh Patrick Dorgu. Di tengah, Casemiro berduet dengan Manuel Ugarte.
Duet gelandang serang diisi oleh Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho. Sebagai ujung tombak, ada Rasmus Hojlund yang terus memberi tekanan ke lini belakang lawan.