Mahasiswa Purbalingga Gelar Mimbar Bebas, Tuntut Reformasi DPR dan Polri
Barisan Aliansi Masyarakat Purbalingga (Baralingga) bersama mahasiswa yang tergabung di dalamnya menggelar aksi mimbar bebas, Sabtu (30/8).-Alwi Safrudin/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Barisan Aliansi Masyarakat Purbalingga (Baralingga) bersama mahasiswa yang tergabung di dalamnya menggelar aksi mimbar bebas, Sabtu (30/8).
Dalam aksi tersebut Presiden BEM Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), Awan Arafik menyampaikan tuntutan, yakni reformasi terhadap DPR dan Polri.
Menurut Awan, DPR saat ini sudah menerima tunjangan lebih dari Rp100 juta per bulan per Agustus, sementara masyarakat masih banyak yang kesulitan mencari makan.
"Di pusat, kawan-kawan mahasiswa juga sudah menggelar aksi pada 21 dan 25 Agustus 2025. Namun di hari yang sama justru ada pemberian gelar kehormatan kepada pejabat pemerintahan oleh Presiden. Itu menyulut emosi mahasiswa yang merasa aspirasinya tidak didengar," ungkap Awan.
BACA JUGA:Demo Ricuh di Kantor DPRD Cilacap, Mobil Dalmas Dibakar dan Gedung Dibakar Massa
Awan juga menyinggung tindakan represif aparat pasca aksi di depan Gedung DPR. Polri disebut menangkap sekitar 400 massa aksi, yang terdiri dari anak di bawah umur, mahasiswa, hingga masyarakat.
Eskalasi unjuk rasa disebut kembali memuncak pada 28 Agustus 2025, setelah terjadi tragedi pelindasan seorang pengemudi ojek online oleh anggota Brimob. Sehari kemudian, Jumat (29/8), terjadi peristiwa penembakan di Solo.
"Maka dari itu kami menggelar mimbar bebas di Purbalingga untuk menuntut reformasi DPR dan Polri. Kami berharap aksi ini tidak ditindak dengan kekerasan," tegasnya.
Aksi mimbar bebas mahasiswa berjalan tertib hingga berakhir sekitar pukul 15.30 WIB. Namun setelahnya, ternodai oleh oknum pelajar yang bertindak anarkis
BACA JUGA:Aksi Demontrasi di Depan DPRD Cilacap Ricuh
"Untuk massa lain, kami tidak mengetahui sampai jam berapa," tambah Awan. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


