Sektor Energi Bisa Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Siap Ciptakan 6,2 Juta Peluang Kerja Baru
Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Sektor energi Indonesia diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya itu, bidang ini juga disebutkan memiliki potensi besar guna menyerap tenaga kerja baru.
Hal tersebut diungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, saat menjadi pembicara kunci pada acara Green Impact Festival di Jakarta, Kamis (24/7). Mewakili Menteri ESDM, ia menyebut sektor energi sebagai salah satu pendorong utama tumbuhnya ekonomi nasional.
Kemudian, Dadan juga mengatakan bahwa sektor energi punya potensi besar dalam menciptakan peluang kerja baru. Hal ini tentu menjadi kabar baik di tengah kekhawatiran masyarakat tentang sulitnya mencari pekerjaan.
6,2 Juta Peluang Kerja Baru di Sektor Energi
Melansir Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkap bahwa Indonesia kini sedang memasuki masa bonus demografi dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif. Dari perkiraan total 284 juta penduduk, ada sekitar 169 juta di antaranya berada di rentang usia produktif.
BACA JUGA:Tekankan Urgensi Hilirisasi dan Swasembada Energi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Singgung Zaman VOC
Kemudian, ada juga 7,27 juta di antaranya tengah menempuh pendidikan tinggi atau belum bekerja. Menanggapi itu, Dadan menilai agar kondisi ini harus direspons dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
"Sektor ESDM, berpeluang menciptakan peluang kerja untuk 6,2 juta orang," ujar Dadan seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin (28/7).
Kebutuhan Listrik Meningkat, Peluang Bisa Muncul
Melihat kondisi yang ada di sektor energi, Dadan menyebut salah satu peluang kerja baru datang seiring meningkatnya pula kebutuhan listrik di Indonesia.
Saat ini, konsumsi listrik Indonesia diperkirakan berada di angka 1.337 kWh per kapita per tahun. Angkanya lebih rendah dari Vietnam yang mencapai 2.648 kWh.
BACA JUGA:Sektor Energi Dominasi Investasi
Menurut Dadan, perbedaan angka konsumsi listrik ini menjadi sinyal bahwa Indonesia perlu menambah kapasitas pembangkit listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita, konsumsi listriknya itu masih rendah, berarti kita perlu tambahan pembangkit listrik. Ini angka-angkanya yang saya sampaikan, angka-angka yang investasi hijau 42,6 gigawatt (GW). Ini angka yang besar, angka yang nanti memerlukan tenaga kejar yang sangat besar.” Jelas Dadan.
Subsektor Lain Juga Masuk Daftar
Tak melulu dari sektor ketenagalistrikan, Dadan ikut menyoroti adanya potensi lain yang bisa memberi peluang kerja baru. Di antaranya bidang hilirisasi, termasuk salah satu contohnya dengan peresmian pembangunan industri ekosistem baterai EV oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Dari situ, Dadan meyakini bahwa peluang kerja di sektor ESDM nantinya tidak hanya bekerja di tambang atau pembangkit saja. Lainnya bisa juga mengambil kesempatan dari seluruh pekerjaan, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


